REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang banyak tak memihak rakyat kecil akan menjadi perhatian Ikatakan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Timur. Ketua ICMI Orwil Jawa Timur Ismail Nachu menyebut selain mencetak saudagar 10 ribu Muslim, pihaknya juga akan sering mengkritisi kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada rakyat kecil.
Meski begitu, pihaknya tak sekadar mengkritik, namun juga akan memberi solusi bagaimana seharusnya kebijakan pemerintah itu bisa bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat kecil. “Jika hanya mengkritik hampir semuanya bisa. ICMI juga akan memberi solusi pemecahan masalah sebab disitulah kewibawaan ICMI,” kata Ismail ketika dihubungi Republika, Ahad (30/1).
Menurut Ismail, fenomena politik dan kekuasaan sekarang cenderung hanya menguntungkan segelintir elite. Tak hanya di lingkungan eksekutif, melainkan juga di legislatif yang sama-sama kurang peduli terhadap aspirasi kalangan bawah. Fakta itu yang membuat ICMI Orwil Jawa Timur akan sering melakukan sharing gagasan dengan intensif mengadakan pertemuan dengan pimpinan eksekutif dan legislatif Jawa Timur.
“Semua kebijakan publik akan menjadi perhatian kami. ICMI akan berupaya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat agar didengar pengambil kebijakan,” jelas Ismail.
Karena itu, sambung Ismail, ICMI Orwil Jawa Timur ingin menjadi jembatan yang bisa menghubungkan masyarakat dengan penguasa agar pembangunan bisa berjalan lebih efektif. Ia menyontohkan Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Timur, Soekarwo dan Syaifullah Yusuf yang mengusung jargon ‘APBD untuk Rakyat’.
“Jika benar APBD untuk Rakyat, maka alokasi pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat harus lebih besar. Itu yang kami perjuangkan demi kebaikan bersama,” ujarnya.