REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Syahbandar Batam menunda tiga pelayaran domestik dari Batam, Kepulauan Riau ke beberapa daerah di Provinsi Riau karena cuaca buruk.
"Penundaan pelayaran terpaksa kami lakukan demi keselamatan karena cuaca ekstrem," kata Petugas Syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang Batam Erwin Syahrial di Batam, Senin.
Ia mengatakan hingga sekitar pukul 09.00 WIB, tiga pelayaran yang ditunda adalah Dumai Ekspres tujuan Buton dan Dumai, dan Batam Jet tujuan Dumai. Ketiga pelayaran itu melalui Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
"Seharusnya kapal berlayar pukul 07.30 WIB, namun kami tunda dan baru berangkat sekitar pukul 09.00 WIB," kata dia.
Menurut dia, sebelumnya dilaporkan, tinggi gelombang mencapai 2 hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin 5-10 knot
Berdasarkan pantauan di lapangan dan koordinasi dengan petugas Syahbandar Pelabuhan di Tanjung Balai Karimun, kata dia, laut mulai aman dilayari dengan ketinggian gelombang aman.
Meski pun begitu, kata dia, petugas tetap memantau laporan BMG dan nakhoda tentang kondisi gelombang dan kecepatan angin. "Kami tidak bisa memantau langsung laut, karena tertutup pulau, makanya kami meminta koordinasi dari Tanjung Balai," kata dia.
Demi keamanan, kata dia, syahbandar meminta nakhoda untuk tetap berhati-hati. "Bila kondisi cuaca ekstrem, kami instruksikan untuk mencari tempat berlindung atau balik ke Sekupang," kata dia. Sementara itu, calon penumpang tujuan Dumai, Ahmad Basuki mengatakan bersyukur dengan penundaan pelayaran. "Dari pada melaut tapi kecelakaan, lebih baik ditunda," kata dia.
Selain demi keselamatan, ia mengatakan penundaan pelayaran membuatnya lebih leluasa. "Tadi itu saya terjebak banjir. Untung ditunda, kalau tidak ditunda, saya bisa ketinggalan kapal," kata dia.
Hujan deras mengguyur Batam sejak sekitar pukul 06.00 WIB hingga berita ini diturunkan. Sejak Sabtu (29/1), hujan terus mengguyur Batam, nyaris tidak berjeda. Beberapa jalan di Batam dilaporkan terendam air hingga ketinggian dengkul orang dewasa.