REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Tiga orang pelajar luka, seorang pingsan dan puluhan lainnya histeris di SMU Negeri 6 Palu, Sulawesi Tengah, saat angin puting beliung menghantam sekolah itu pada Kamis sekitar pukul 14.00 WITA.
Menurut saksi mata, kepulan angin berwarnah hitam tersebut muncul secara tiba-tiba dari arah barat sekolah dan bergerak ke arah timur, hingga akhirnya merobohkan tembok pagar di sekolah itu.
Tembok pagar setinggi 2,5 meter tersebut menimpa dinding ruang kelas hingga akhirnya kacah berantakan dan mengenai pelajar. "Seumur hidup saya baru itu saya melihat angin hitam berputar. Saya panik karena anak-anak di dalam kelas sedang belajar," kata Amiruddin, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, yang melihat munculnya angin tersebut.
Dia mengatakan, sebelum angin tersebut muncul diawali dengan angin kencang, tetapi tidak mengakibatkan kerusakan. Tidak lama kemudian angin puting beliung muncul dan berputar selama kurang lebih satu menit. Angin tersebut merobohkan tembok sekolah sepanjang 52 meter. Akibatnya, dua unit kelas dan satu ruang laboratorium IPA rusak. Selain itu, beberapa perangkat laboratorium juga rusak. Kerugian akibat puting beliung tersebut diperkirakan mencapai Rp 750 juta.
"Ketika saya sedang mengajar tiba-tiba muncul angin ribut. Saya lari keluar dan anak-anak ikut lari. Belum semua siswa keluar, tembok di belakang kami roboh, dan kena dinding," kata Sitti Khadijah, guru wali kelas XI IPA 1.
Dia mengatakan, seluruh perangkat alat mengajar seperti laptop dan LCD proyektor tidak sempat diselamatkan. Untungnya alat tersebut tidak tertimpa batu dan pecahan kaca. "Di kelas ini tidak ada siswa yang luka," kata Sitti.
Di kelas XI IPA 2, tiga siswa luka ringan dan seorang pingsan. Raziam, siswa yang pingsan, tertimpa batu batako di bagian paha.
Kepala sekolah SMU Negeri 6 Palu Padlilah mengatakan, saat angin ribut datang siswa berhamburan keluar dan banyak siswa histeris dan pingsan.