REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP - Bila terjadi tsunami di Kabupaten Cilacap, warga sekitar pantai wilayah ini tak akan mendapat peringatan dini. Hal ini karena peralatan yang dapat memberi peringatan akan terjadi tsunami itu mengalami kerusakan akibat disambar petir.
''Dua pekan lalu, peralatan yang dipasang di antena sekitar pantai tersebut disambar petir. Sampai sekarang, peralatan itu masih rusak. Sehingga bila terjadi tsunami, maka sirine tanda bahaya bahwa akan terjadi tsunami itu menjadi tidak berbunyi,'' kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suherman, Senin (14/3).
Cilacap sebenarnya memiliki dua peralatan peringatan dini atau Early Warning Sistem (EWS) tsunami. EWS itu dipasang di sekitar kawasan wisata Pantai Teluk Penyu dan Pantai Tegalkamulyan. Namun, keduanya kini mengalami kerusakan.
''Kami sebenarnya sudah berupaya memperbaiki. Pada 10 Maret lalu, alat itu sudah dicoba,'' kata Suherman. ''Tapi, alat tersebut ternyata masih belum berfungsi. Kami berharap agar perbaikan bisa cepat diselesaikan. Maksimal pada akhir bulan ini sudah bisa berfungsi.''
Dia menyebutkan Cilacap ideal membutuhkan minimal 18 alat EWS tsunami. Tapi, keterbatasan anggaran Pemkab Cilacap membuat belum idealnya jumlah EWS yang terpasang di kawasan pantai Cilacap.
''Untuk memasang peralatan EWS tsunami tersebut, dana yang dibutuhkan besar. Paling tidak dibutuhkan anggaran Rp 30 juta untuk setiap unitnya,'' katanya. Dana tersebut digunakan untuk membeli alat dan dipakai untuk membangun tempat peralatan.