REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Suhu air panas bersumber dari Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam sepekan terakhir berkisar antara 41 derajat hingga 48 derajat Celcius atau dalam kondisi pengukuran suhu normal.
"Suhunya paling rendah itu 41 derajat dan tertinggi 48 derajat, setiap minggunya," kata Petugas Pengawasan Gunung Guntur, Ade Koswara di Garut, Selasa.
Suhu air panas Gungung Guntur tersebut, kata Ade terus dilakukan pemantauan dengan menempatkan enam titik pengukuran suhu di sumber air panas sekitar gunung.
Gunung Guntur yang memiliki ketinggian sekitar 1900 diatas permukaan laut (DPL), kata Ade selama ini mengaliri kawasan Kecamatan Tarogong atau titik objek wisata Cipanas Garut untuk kebutuhan kolam renang maupun perhotelan.
Konndisi suhu tersebut menurut Ade masih dapat dimanfaatkan penduduk sekitar kaki gunung untuk berbagai keperluan, termasuk menjadi daya tarik wisata air panas Garut. "Selama ini tidak ada perubahan suhu, dan airnya tetap hanya mengaliri kawasan Tarogong," katanya.
Keberadaan Gunung Guntur, kata Ade berbeda dengan kondisi Gunung lain yang sama memiliki sumber air panas, perbedaan itu dinilai dari jenis bebatauan dan magma.
Menurut dia Gunung lain bisa terjadi perubahan suhu, sedangkan Gunung Guntur selama dalam pengawasan dan pengukuran suhu tidak ada perubahan turun dari 41 derajat maupun melebihi 48 derajat. "Perbedaannya tergantung dari jenis bebatuannya atau magma didalamnya," katanya.