REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar umat beragama menjaga kerukunan. Menurut Presiden, keberagaman yang ada di Indonesia justru menjadi kekuatan. Hal itu menunjukkan Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat.
Presiden menyampaikan pernyataannya ketika menerima Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional Mari Elka Pangestu di Kantor Presiden, Selasa (21/10). Mari didampingi Ketua Pelaksana Gories Mere, Penasihat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Andreas Yewango, dan Konferensi Wali Gereja Indonesia MD Situmorang.
"Pesan dari Presiden sangat jelas, bagaimana kita benar-benar menjaga kerukunan dan kedamaian di Indonesia ini karena ini kekuatan Indonesia dan kita bangsa bermartabat karena bisa menjaga hal tersebut," kata Mari. Presiden juga menegaskan, upaya menciptakan kedamaian antarumat beragama bukan hanya tugas polisi, melainkan tugas semua orang.
Presiden tentu sangat prihatin bila terjadi perpecahan antarumat beragama. Bila ada pelanggaran hukum itu tentunya secara tegas ditindak, tidak bisa punya toleransi terhadap tindakan seperti itu. "Beliau (Presiden) tegaskan ini bukan saja tugas polisi, aparat keamanan, tapi tugas kita," ujar Mari yang juga Menteri Perdagangan ini.
Dalam kesempatan itu, Mari mengatakan, Presiden menyatakan hadir dalam Perayaan Natal Nasional yang akan digelar pada 27 Desember 2010 di Jakarta Convention Center. "Kita harapkan bisa menjaga kerukunan dan kedamaian warga dan masyarakat ina tidak ada perbedaan antara agama, etnis, dan asal daerah," kata Mari.