REPUBLIKA.CO.ID, Hati-Hati bagi Anda yang suka memasak dengan api yang besar. Penelitian yang dilakukan Sekolah Kesehatan Mount Sinai, New York menemukan bahwa makan-makanan yang dimasak di api besar dapat menimbulkan resiko penyakit Alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit yang tidak hanya mempengaruhi ingatan, namun juga proses berpikir, perilaku, bahkan emosi, dan suasana hati. Alzheimer yang merupakan salah satu jenis demensia, terjadi akibat kerusakan otak yang menyebabkan hilangnya fungsi otak secara bertahap.
Makanan yang dimasak dengan suhu tinggi atau dengan waktu lama akan meningkatkan kandungan Advanced Glygation End Products (AGEs). Yaitu senyawa yang timbul dari kombinasi gula dan protein serta molekul besar lainnya.
Para peneliti menjelaskan, AGE dapat berikatan dengan reseptor untuk AGEs (RAGE). RAGE mengangkut protein beta-amyloid di sawar darah-otak dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer.
AGEs mampu menimbulkan penyakit-penyakit kronis, seperti peradangan dan stres oksidatif. Yakni kerusakan pada sel-sel tubuh yang disebabkan oleh reaksi kimia antara radikal bebas dengan molekul tubuh. Kerusakan sel dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker.
"Kami menemukan tikus yang terus makan, makanan tinggi AGEs, memiliki tingkat tinggi AGEs di otak mereka bersama-sama dengan deposito protein beta-amyloid, komponen plak karakteristik penyakit Alzheimer." kata Jaime Uribarri dan Weijing cai dari Mount Sinai, New York yang dilansir dari laman India Today, Selasa (10/2).
Dalam penelitian ini, para peneliti memasak 549 makanan dengan metode yang berbeda-beda. Serta mengukur kandungan AGE dari makanan yang dimasak. Para peneliti menemukan bahwa semakin tinggi suhu memasak, semakin tinggi kandungan AGE. Mereka juga menemukan bahwa daging memberikan kontribusi tertinggi AGEs, diikuti oleh minyak sayur, keju dan ikan.