REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku? Sebaiknya Anda harus berhenti melakukan kebiasaan tersebut. Kuku merupakan sarang kuman dari berbagai benda yang kita sentuh.
Belum lagi, menurut Rochelle Torgerson, MD, Ph.D., seorang dokter kulit di Mayo Clinic, menggigit kuku bisa meningkatkan risiko terkena paronychia atau infeksi kulit di sekitar kuku alias cantengan, seperti yang dilansir dari laman Huffington Post, Ahad (14/6).
Selain itu, jika anda memiliki kutil, menggigit kuku bisa meningkatkan risiko penyebaran kutil ke bagian tubuh yang lain. Kutil sendiri disebabkan oleh virus papillomavirus (HPV), yang menyebar sebagai infeksi.
Menggigit kuku bisa menyebabkan efek sementara atau permanen pada kuku. Bentuk kuku yang sering digigit bisa menyebabkan bentuknya jadi "lucu", yaitu bergelombang.
Tak hanya berdampak bagi kuku itu sendiri, menggigit kuku bisa berefek pada gigi. Gigi akan bergeser dari tempatnya serta berpotensi merusak gigi atau enamelnya.
Sebenarnya mengapa orang terbiasa menggigit jari? Torgeson menyatakan bahwa kebanyakan orang yang menggigit kuku menjadikan tindakannya itu sebagai cara untuk menghilangkan atau mengatasi stres.
Maka dari itu Anda perlu mengalihkan ke hal yang lainnya, misalnya memutar-mutar cincin, memainkan dasi di pergelangan tangan, dan kegiatan lain yang tidak menimbulkan kerusakan, baik pada diri sendiri maupun orang lain.