Selasa 08 Sep 2015 09:09 WIB

Tidur Siang Sehatkan Jantung dan Kurangi Ketergantungan Obat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Teguh Firmansyah
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat. Enam menit saja pun cukup membuat otak menyegarkan diri
Foto: SIESTA
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat. Enam menit saja pun cukup membuat otak menyegarkan diri

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Beberapa negara di dunia menjadikan tidur siang sebagai waktu penting. Taiwan dan Cina bahkan sudah mewajibkan anak-anak sekolah untuk tidur siang beberapa menit sebelum memulai pelajaran berikutnya.

Di Spanyol, ada tradisi siesta yakni orang-orang boleh keluar kantor untuk menikmati istirahat siangnya setelah makan siang.

Ahli jantung Yunani, Manolis Kallistratos melihat tekanan darah dan jantung dari 386 peserta terdiri dari 200 laki-laki dan 186 perempuan dengan usia rata-rata 64,1 tahun. Dia menyesuaikan faktor-faktor terkait, seperti jenis kelamin, status merokok, dan massa tubuh.

Kallistratos menemukan bahwa peserta yang rutin tidur siang di tengah hari memiliki tekanan jantung sistolik lima persen atau 5 mmHg lebih rendah dari mereka yang tidak rutin tidur siang.

Ini bisa mendorong kesehatan jantung dalam jangka panjang. "Pengurangan tekanan darah sistolik 2 mmHg bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 10 persen," kata Kallistratos, dilansir dari Science Alert, Selasa (8/9).

Tidur siang menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi ketergantungan obat antihipertensi pada diri seseorang. Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill dikenal sebagai sosok yang mendukung program tidur siang warga Inggris.

Kebiasaan tidur siang sebelumnya juga rutin dilakukan mantan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy dan ilmuwan terkenal Thomas Alfa Edison. Tidur siang bisa meningkatkan kewaspadaan, fungsi memori, kreativitas, dan mengurangi stres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement