REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada umumnya dalam bekerja membutuhkan keseriusan tinggi agar mencapai hasil yang maksimal. Namun, tidak selamanya pekerjaan membutuhkan keseriusan semata terlebih jika pekerjaan tersebut sudah terasa membosankan.
Hasil riset peneliti di University of New South Wales, menemukan bahwa orang yang menonton klip video lucu atau tayangan humor dapat membuat seseorang bertahan lebih lama pada tugas yang membosankan dibandingkan dengan orang yang menonton video netral atau positif (tapi tidak lucu) . Bahkan, bisa tayangan tersebut dianggap mampu melipatgandakan ketahanan orang tersebut.
"Telah ada peningkatan pengakuan bahwa humor dapat memiliki dampak fungsional pada perilaku penting di tempat kerja dan bahwa paparan humor dapat meningkatkan efektivitas karyawan," kata ilmuwan psikologis David Cheng dan Lu Wang dari University of New South Wales tersebut.
Tidak hanya dapat memfasilitasi pemulihan dari situasi stres, tetapi humor juga dapat memberikan semacam "liburan sesaat."
Dalam satu percobaan, seperti dikutip dari Association for Psychological Science, Selasa (26/1), para peneliti merekrut 74 mahasiswa ke laboratorium, yang kemudian secara acak menonton klip video memunculkan baik humor, kepuasan, atau emosi netral.
Untuk video lucu, siswa menonton klip dari film komedi "Mr. Bean, ada juga video adegan dengan lumba-lumba berenang di laut. Sedangkan para siswa dalam kondisi netral disuguhi 8 menit video tentang profesi manajemen.
Selesai menonton video, para siswa diminta untuk menebak kinerja potensi karyawan berdasarkan profil yang disediakan. Mereka diberitahu bahwa membuat 10 penilaian yang benar berturut-turut . Namun, perangkat lunak komputer diprogram sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk mencapai 10 jawaban yang benar berturut-turut.
Peserta diizinkan untuk berhenti tugas setiap saat. Seperti yang diperkirakan, siswa yang menonton klip lucu dari "Mr. Bean" bertahan dua kali lebih lama pada tugas, dan membuat dua kali lebih banyak prediksi, dibandingkan dengan dua kelompok lainnya.
Selanjutnya, setelah peneliti menganalis hasil, ditemukan emosi spesifik hiburan yang membantu siswa bertahan pada tugas, dan bukan hanya perasaan positif pada umumnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika