REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mengonsumsi buah-buahan segar kaya manfaat bagi kesehatan. Namun tak banyak yang tahu, kapan saat yang paling tepat untuk mengonsumsi buah- buahan segar ini. Jamak yang membiasakan mengonsumsi buah- buahan segar tepat dilakukan setelah makan besar sekaligus sebagai ‘pencuci’ mulut. Padahal kebiasaan ini ternyata kurang tepat.
“Jika masih mengonsumsi buah-buahan setelah makan besar, mulai sekarang ubah kebiasaan tersebut,” ungkap Staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, Mujib, Kamis (11/2).
Ia mengungkap alasan agar kebiasaan ini sudah harus ditinggalkan. Karena buah- buahan mengandung gula sederhana yang mudah dicerna dan membutuhkan waktu kurang dari setengah jam untuk bisa dicerna lambung.
Sementara makanan lain, yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dan akan tinggal di lambung untuk jangka waktu lebih panjang. Jika mengonsumsi buah- buahan setelah makan besar, maka buah akan bercampur dengan berbagai jenis makanan lain yang telah terlebih dahulu dikonsumsi di dalam lambung.
Hal ini menyebabkan buah akan terfermentasi dan bakal kehilangan gizinya. Yang lebih parah, buah-buahan ini akan membusuk saat ‘menunggu’ untuk dicerna bersama makanan lainnya.
Proses fermentasi buah-buahan yang membusuk dan makanan yang bercampur dalam lambung ini bisa menghasilkan gas. Sehingga menyebabkan perut menjadi kembung. Lantas, kapan sebaiknya mengkonsumsi buah-buahan?. Menurutnya, saat tepat mengonsumsi buah- buahan adalah saat perut kosong atau setidaknya 20 menit sebelum makan besar.
Mengkonsumsi buah- buahan saat perut kosong juga dapat menghindari perut kembung. Karena resiko fermentasi buah- buahan dengan berbagai jenis makanan dalam lambung tidak akan terjadi. Kebiasaan ini juga tidak akan menghilangkan manfaat dari buah- buahan buahan yang dikonsumsi. Sebab nutrisi yang terkandung dalam buah akan dapat terserap lebih baik oleh tubuh.
Inilah alasan mengapa kebiasaan mengonsumsi buah setelah makan besar harus dihindari. “Namun bagi mereka yang memiliki masalah lambung, ada baiknya rajin berkonsultasi dengan dokter agar dalam mengonsumsi buah- buahan tidak kontraproduktif,” kata Mujib.