Senin 15 Feb 2016 16:19 WIB

Berhasil Isolasi Virus Zika, Ini yang akan Dilakukan Lab Indonesia

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga menyebarkan virus zika di Brasil.
Foto: AP/Felipe Dane
Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga menyebarkan virus zika di Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) telah berhasil mengisolasi virus zika dari seorang pria di Jambi pada 21 Agustus lalu. Eijkman pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk melakukan penelitian lebih jauh terhadap virus zika.

"Kita sedang berupaya untuk mendapatkan sequence lengkap dari virus zika itu," ujar Direktur LBME Amin Sebandrio saat ditemui di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Dari virus zika, Amin mengatakan, penting diketahui untuk mendapatkan sifat-sifat dari virus yang sedang merebak di Brasil dan menghantui sekitar 30 negara ini. Dengan mengetahui sifat-sifat dari virus zika, Amin mengatakan, ke depannya akan lebih mudah untuk mendapatkan metode diagnosis terhadap virus zika.

Jika diperlukan, Amin menyatakan, rangkaian lengkap dari virus zika juga dapat bermanfaat untuk pengembangan vaksin zika. Akan tetapi, ia menambahkan, saat ini pihaknya belum akan melangkah hingga ke pengembangan vaksin. Pasalnya, menurut dia, infeksi virus zika di Indonesia sifatnya masih ringan dan belum menjadi masalah nasional.

"Tapi, bukan berarti kita boleh lengah. Kita tetap harus waspada, kendalikan vektornya (nyamuk penyebar virus zika)," ungkapnya.

(Baca Juga: Kolombia Catat Peningkatan Tajam Kasus Zika)

Amin mengatakan, ada beberapa negara yang tak berhasil mengisolasi virus zika menaruh ketertarikan terhadap virus yang berhasil diisolasi oleh LBM Eijkman. Amin mengatakan, bahkan ada sebuah lembaga dari negara lain yang meminta agar pihaknya mengirimkan virus yang berhasil diisolasi dan hidup oleh Eisjkamn. "Sekarang virus (zika) ini kami jaga ketat, jadi barang berharga," kata dia.

Selain meneliti rangkaian lengkap virus zika, dia mengatakan, pihaknya juga sedang merunut asal mula dari virus zika. Pasalnya, Amin mengatakan, virus zika terbagi atas dua kelompok besar yang belum diketahui apakah berasal dari satu nenek moyang yang sama atau tidak.

Kedua kelompok besar virus zika itu, kata Amin, ialah Asian leniege dan African leniege. Untuk virus yang merebak di Brasil sejak beberapa bulan lalu, Amin mengatakan sifatnya lebih dekat pada kelompok Asian leniege, seperti halnya virus yang ditemukan di Jambi pada seorang pria berusia 27 tahun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement