Kamis 12 Apr 2018 16:18 WIB

Benarkah Diet Ular Efektif Turunkan Berat Badan?

Fase pertama ini dilakukan dengan puasa selama 48 jam dan hanya minum jus.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Menurunkan berat badan.
Foto: pixabay
Menurunkan berat badan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain berolahraga, diet menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan tubuh yang sehat sekaligus menurunkan berat badan. Salah satu jenis diet yang saat ini tengah populer yaitu diet ular.

Berbeda dari diet lainnya, menurut sang penemu Cole Robinson, diet ular efektif menurunkan berat badan dengan metabolisme yang tepat. Konsep dasar dari diet ini ular adalah berpuasa. Ketika tubuh berpuasa dalam waktu yang cukup panjang dan kemudian diisi dengan nutrisi yang tepat, metabolisme tubuh akan samakin baik.

Diet ular terdiri dari tiga fase. Fase pertama yaitu dengan berpuasa selama 48 jam. Pada fase ini, tubuh hanya boleh mengonsumsi cuka sari apel serta jus ular. Jus ular terdiri dari garam pink Himalaya dan cabai cayenne yang dicampur dengan 1 liter air.

Jus ular dianggap sebagai cairan pengganti yang dapat membantu membersihkan hati dari racun-racun. Puasa dengan cara ini dilakukan hingga dua sampai tiga hari berikutnya.

Baca juga: Cara Minyak Kelapa Bantu Turunkan Berat Badan

Fase kedua, diet masih berfokus pada puasa, namun kali ini waktunya lebih fleksibel. Misal selama 23 jam 40 menit dan kemudian makan. Utamakan konsumsi makanan yang mengandung lemak sehat tinggi serta tetap memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro.

Pada fase terakhir, makan saat tubuh sudah memberi sinyal lapar. Selain efektif menurunkan berat badan, menurut Cole, diet ular juga bisa membantu menyembuhkan pengakit herpes, diabetes tipe 2 serta radang. Dengan berbagai manfaatnya ini, Cole mengklaim diet ular lebih baik dari diet Keto.

Menurut sejumlah kritikus, diet dengan cara seperti ini tidak aman untuk kesehatan. "Kita bukan ular jadi sebaiknya kita tidak makan seperti pola ular," ujar para kritikus dikutip Times of India. Pasalnya, hidup sehat tidak bisa didapatkan dengan berpuasa dalam periode yang cukup lama.

Diet ini bahkan berbahaya karena dapat berpotensi menyebabkan kehilangan nutrisi serta berdampak buruk bagi proses metabolisme tubuh. Mengonsumsi sayur dan makanan bersih memberi dampak lebih baik daripada melakukan diet ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement