REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika bayi menangis kesakitan, ibu akan mencoba melakukan apa pun untuk menenangkannya. Menurut sebuah penelitian baru, belaian lembut dari ibu ternyata cukup membantu mengurangi rasa sakit pada anak.
Penelitian yang dilakukan Universitas Oxford dan Universitas Liveepool John Moores tersebut menemukan belaian ibu bisa mengurangi aktivitas pada otak bayi yang berkaitan dengan pengalaman menyakitkan. Menurut para peneliti, pengalaman rasa sakit itu umumnya didapatkan oleh bayi pada usia-usia awal saat menjalani sejumlah prosedur medis, seperti tes darah. Mereka mengamati perilaku bayi dan mendeteksi aktivitas otak menggunakan electroencephalography (EEG).
EEG adalah teknik yang mengukur ledakan kecil karena adanya aktivitas elektrik dari permukaan otak. Separuh bayi yang mendapatkan belaian lembut dari ibu saat tes darah menunjukkan rasa sakit mereka berkurang hingga 40 persen.
Dari penelitian ini, para peneliti juga bisa menemukan belaian itu bisa mengurangi rasa sakit bahkan dalam kecepatan optimal 3 sentimeter per detik. "Rasa sakit bayi bisa berkurang cepat karena orang tua membelai bayi mereka dengan intuisinya," kata profesor ilmu pediatrik Universitas Oxford Rebeccah Slater, dikutip Yahoo.
Para peneliti kini percaya penemuan bisa dijadikan sebagai saran untuk para orang tua baru dan staf medis ketika menghadapi situasi anak menangis karena kesakitan. Selain itu, penelitian ini juga berhasil mengungkapkan alasan mengapa bayi lahir prematur harus mendapatkan pelukan dan sentuhan langsung dari orang tua. Sentuhan langsung meningkatkan ikatan orang tua dan anak.
Tidak hanya pada bayi, belaian juga memberikan manfaat yang sama untuk orang dewasa. Belaian dapat mengaktifkan saraf-saraf sensorik di kulit yang juga bisa mengurangi rasa sakit pada orang dewasa.