REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) resmi menjadi badan otonom (banom) baru dalam struktur organisasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hasil ini telah disetujui muktamirin atau peserta muktamar dalam sidang pleno di Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur.

Kembalinya organisasi kemahasiswaan ini ke NU ternyata masih memunculkan perbedaan pendapat di internal PMII. Penolakan oleh sebagian kader PMII muncul.

Namun, PMII Sepuluh Nopember (ITS Surabaya) justru mendukung penuh keputusan yang telah ditetapkan di sidang pleno ini.

"Kajian panjang sudah kami lakukan sejak tahun 2011, sikap sudah kami sampaikan melalui Maklumat Surabaya pada tanggal 31 Januari 2015 yang isinya secara garis besar intinya menyatakan PMII harus kembali ke NU," kata Ketua Umum PMII ITS Imam Rahmat, Rabu (5/8).

Terkait perbedaan sikap dengan PB PMII, Imam menganggap itu sebagai hal yang biasa. Terkait hasil sidang pleno muktamar, menurut Imam, selanjutnya secara organisasi akan diselesaikan dalam internal tubuh PMII. Namun, dia memastikan, PMII ITS tetap bulat mendukung untuk menjadi badan otonom di PBNU.

"Biarlah kami jadi satu-satunya yang mendorong PMII kembali ke NU, sebab kajian tentang ini sudah kita lakukan bertahun-tahun dengan sangat matang," ujar dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika