REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sembilan parpol koalisi Pendukung Joko Widodo (Jokowi), mengucapkan belasungkawa kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) atas musibah gempa bumi yang terjadi pada Ahad (5/8). Parpol koalisi Jokowi juga yakin pemerintah mampu bergerak cepat mengatasi musibah di lapangan.
"Kami semua parpol pengusung Pak Jokowi mengucapkan duka cita mendalam atas musibah gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter di NTB. Sekitar 92 orang meninggal, bahkan ada yang bilang sudah 98 orang meninggal dunia. Kami ucapkan belasungkawa kepada masyarakat NTB," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8).
Dia melanjutkan, pemerintah saat ini telah bergerak cepat mengantisipasi dampak gempa bumi ini. "Kami yakin pemerintah telah bergerak cepat dan langsung melakukan koordinasi membantu masyarakat yang kesusahan. Kami selaku parpol koalisi juga sepakat untuk bergerak membantu korban di lapangan," lanjut Hasto.
Pada Senin malam, sembilan orang sekjen parpol koalisi pendukung Jokowi mengadakan pertemuan untuk membahas finalisasi tim kampanye, visi-misi dan konsep Nawacita II. Kesembilan orang gersebut yakni Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Sekjen Golkar Lodewijk Frederick, Sekjen NasDem Johnny G Plate, Waketum PPP Arwani Thomafi yang mewakili Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq. Sekjen PPP, Arsul Sani, dikabarkan sedang dalam perjalanan dan akan menyusul dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Sekjen Parpol Koalisi Jokowi akan Bahas Nawacita Jilid II
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, pertemuan para sekretaris jenderal partai politik pengusung Joko Widodo (Jokowi), salah satu pembahasannya adalah merumuskan kembali Nawacita Jilid II yang menjadi platform perjuangan kepemimpinan lima tahun ke depan.
"Pertemuan nanti malam para sekjen itu sebetulnya adalah kelanjutan dari pertemuan dua malam yang lalu. Untuk lebih memperdalam terkait dengan berbagai macam pembahasan-pembahasan, salah satunya merumuskan kembali Nawacita Jilid 2," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Ace mengatakan Nawacita Jilid II itu merupakan platform perjuangan bagi kepemimpinan Jokowi pada periode yang kedua, berisi capaian-capaian target dari infrastruktur dan berbagai macam masukan yang dimiliki masing-masing partai politik. Menurutnya, Nawacita Jilid II itu termasuk masukan dari Golkar terkait konsep Indonesia Making 4.0 dan visi negara kesejahteraan 2045.
"Itu juga yang harus menjadi bagian yang dirumuskan dalam konsep Nawacita Jilid II. Hal-hal tersebut akan menjadi bahan pembahasan di dalam rapat para sekjen di rapat nanti malam," ujarnya pula.
Ace menjelaskan Nawacita Jilid II sebenarnya mempertajam konsep lima tahun Pemerintahan Jokowi ke depan, sehingga masing-masing parpol dan Jokowi mencanangkan berbagai hal di dalamnya. Dia mencontohkan dalam upaya pengentasan kemiskinan, lima tahun ke depan tidak cukup hanya sekadar dengan pembangunan infrastruktur, tapi dengan mengurangi ketimpangan ekonomi dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai sebuah instrumen dengan konsep Indonesia 4.0.
"Tentu setiap perkembangan zaman itu mengalami berbagai perubahan dan dinamikanya. Kondisi global, kondisi internal serta capaian dari pembangunan itu mengharuskan kita semua untuk merumuskan kembali tentang apa capaian Nawacita Kedua tersebut," katanya.