Selasa 27 May 2014 07:17 WIB

Strategi Atasi Rasa Takut Anak

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Indira Rezkisari
Anak ketakutan/ilustrasi
Foto: wordpress.com
Anak ketakutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Kejadian buruk bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan kepada anak mengenai sesuatu yang tak patut? Lalu, bagaimana meredakan rasa takutnya yang timbul akibat melihat atau mendengar kejadian buruk?

1. Ketika anak tak sengaja ikut mendengar kasus kejahatan seksual yang dialami anak lain, sesuaikan penjelasan dengan tahap perkembangan emosi anak. Ayah dan ibu dapat mengetahui kematangan emosi anak merujuk ke reaksinya terhadap kejadian nyata atau imajinasi, baik terhadap film yang ditonton ataupun kejadian yang dialaminya secara langsung.

Anak yang gampang takut tak akan mampu menghadapi informasi yang mengusik seperti itu. “Ketika ada berita buruk, mereka ingin tahu sejauh apa kabar itu akan memengaruhi mereka secara individu beserta keluarganya,” jelas Paul Coleman, psikolog sekaligus penulis buku How to Say It to Your Child When Bad Things Happen.

2. Jangan mengabaikan perasaan anak. Ajak anak untuk mengakui ada rasa takut dan sedih yang muncul dari peristiwa buruk yang ia lihat atau dengar. “Biarkan anak mengekspresikan perasaannya dan izinkan anak membahasnya,” kata Marjolaine Limbos PhD, psikolog dari Vancouver, Kanada.

3. Beri perhatian serius. Beberapa anak mungkin akan terganggu oleh berita atau kejadian yang dilihat atau didengarnya. Orang tua perlu menghargai rasa takut yang anak alami dan memberikan perlindungan untuk menentramkannya.

Begitu Anda mengetahui ketakutan anak, berikan penjelasan mengapa situasi menakutkan itu tak akan terjadi pada mereka. Kalau kejadiannya mungkin saja menimpa anak, jelaskan cara pencegahan yang akan Anda berikan untuk melindungi anak. “Anak-anak ingin mendapat kepastian mereka bisa memercayai orang tuanya,” ujar Coleman seperti dikutip dari canadianfamily.ca.

4. Rasa takut juga bisa menjadi hal yang baik. Buatlah rencana untuk mengantisipasinya. Anak yang berisiko mengalami kejadian buruk seperti yang marak terjadi mesti belajar strategi melindungi diri. Ajari anak untuk melarikan diri dari orang yang mencoba menculik atau berbuat jahat lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement