REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Widdi Aswindi
Kebahagiaan sepatutnya membuatmu tetap manis. Cobaan sejatinya membuatmu kian kuat. Kesedihan justru membuatmu tetap menjadi manusia. Kegagalan seharusnya membuatmu tetap rendah hati. Kesuksesan hendaknya bisa membuatmu tetap berpijar. Namun, hanya imalah yang membuatmu tetap melangkah.
Kadang engkau merasa tak pernah puas dengan kehidupanmu. Padahal banyak orang di dunia ini yang justru memimpikan bisa hidup sepertimu.
Sebagaimana perumpamaan anak kecil di ladang yang sedang memandang pesawat terbang di atasnya. Ia memimpikan bisa terbang tetapi sang pilot di pesawat itu memandang ladang di bawahnya untuk memimpikan bisa pulang ke rumahnya di atas tanah.
Ah, begitulah hidup. Nikmatilah saja hidupmu.
Jika kekayaan adalah rahasia kebahagiaan, tentu orang-orang kaya akan menari-nari di jalanan. Nyatanya? Hanya anak-anak miskin saja yang mampu melakukannya.
Jika kekuatan memang menjamin keamanan, tentu orang-orang penting akan berjalan tanpa pengawalan. Nyatanya lagi? Hanya mereka yang hidup sederhana saja yang bisa tidur nyenyak.
Jika kecantikan dan popularitas membawa kita pada hubungan yang ideal, tentunya para selebritas itu mempunyai perkawinan yang terbaik. Nyatanya? Ah...
Untuk itu, marilah kita hidup sederhana. Tak lupa, berjalanlah dengan rendah hati. Tentunya, mari cintailah semua yang didapat itu dengan tulus hati.