Jumat 31 Mar 2017 09:34 WIB

Dini Indra, Antara Lembaga Philantrophy dan Triathlon

Dini Indrawati Septiani
Foto: dok: pribadi
Dini Indrawati Septiani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika banyak wanita yang terkesan jauh dengan kegiatan-kegiatan menantang fisik, tidak bagi Dini Indrawati Septiani. Lari jarak jauh, triathlon, diving adalah sederet kegemaran perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, 37 tahun silam ini.

 

Minat terhadap kegiatan yang sarat tantangan fisik dan eksplorasi alam itu pula yang membawa Dini menjadi Associate Director of Philanthropy di sebuah organisasi non profit internasional yang mendukung program-program konservasi di 69 negara, termasuk Indonesia.

Dini bercerita, semua itu bermula saat ia menjadi relawan pada April 2013. Kegiatanya itu semakin membuat Dini akrab dengan isu lingkungan.

Kecintaanya terhadap lingkungan itu pula yang membuat Dini begitu menikmati perannya di lembaga tersebut. Meski tanggung jawab pekerjaan mengharuskannya banyak bersentuhan dengan alam dan kehidupan sosial di lokasi terpencil dan jauh dari kelengkapan fasilitas dasar.

Namun tujuan yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan itu justru membuat dirinya tidak terpengaruh dengan hal tersebut.

"Apa yang saya lakukan saat ini konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Bahwa manusia harus bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungannya," ujar Dini Indra saat berbincang beberapa waktu lalu. 

Sebagai seorang Associate Director of Philanthropy, perempuan yang pernah bekerja di Tokyo, Jepang ini punya tanggung jawab nan kompleks. Penggemar aktris yang juga aktivis lingkungan Angelina Jolie ini harus mampu mengembangkan berbagai portofolio dengan lembaga keuangan dan perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement