REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan Selly, pelaku penipuan di beberapa kota, memiliki kemampuan manipulatif. "Ia tahu persis bagaimana mengeksploitasi korbannya," kata Reza.
Reza mengakui Selly punya tingkat kecerdasan tinggi. "Terlihat dari bagaimana dia menjawab pertanyaan," kata dia. Begitu terdesak ia memanipulasi psikologi lawan bicaranya. Reza menyebutnya sebagai irony victimitation.
Orang pun berubah persepsi atas dirinya. Ia seolah menjadi korban, bukan pelaku. Namun, sosoknya seperti menyembunyikan sesuatu. Ia memiliki apa yang disebut dalam dunia psikologi sebagai superiority complex. Tujuannya, kata Reza, untuk menutupi kekurangannya.
Motif penipuan Selly bukan uang. Menurut Reza keinginan dia untuk berkuasa dan diakui orang lain lebih menonjol. "Ia tidak memilih-milih korban," Reza menjelaskan analisanya. Kaya atau miskin di mata Selly sama. Begitu ada peluang, ia menjalankan aksinya.
Selly pernah terjerat kasus penipuan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Laporan dengan nama Selly Yustiawati sebagai terlapor terekam dalam berkas bernomor LP 2952/K/VIII/2006/SPK 3. Laporan dibuat tertanggal 3 Agustus itu dibuat pada tahun 2006. Saat itu, kasusnya dilimpahkan ke Polres Jakarta Selatan. Tapi pengusutannya tidak tuntas, meski Selly sempat jalani pemeriksaan. Dia pun dibebaskan saat itu.