Kamis 07 Apr 2011 18:18 WIB

Wikileaks: Pemukim Ilegal Yahudi Akan Tinggalkan Tepi Barat dengan Kompensasi

Red: cr01
    Wanita Palestina tengah berjalan di depan tembok beton yang memblokade kota Hebron, Tepi Barat.
Foto: AP
Wanita Palestina tengah berjalan di depan tembok beton yang memblokade kota Hebron, Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Bocoran dokumen rahasia AS yang dipublikasikan situs Wikileaks dan dilansir koran Haaretz, Kamis (7/4), menyebutkan sebagian pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki siap untuk dievakuasi dan pindah ke wilayah Israel dengan imbalan kompensasi finansial.

Ketua Dewan Pemukiman Yesha—yang terbesar di Tepi Barat—Danny Dayan, mengaku tahu jika para pemukim ilegal akan mendapatkan kompensasi jika pindah ke wilayah Israel. "Saya paham ekonomi dan tahu bahwa sebagian pemukim siap menerima kompensasi keuangan untuk kepindahan mereka jika jumlahnya sesuai," kata Dayan, sebagaimana terdapat dalam kabel diplomatik rahasia AS tersebut.

Menanggapi pertanyaan publik di radio Israel tentang apa yang ia katakan dalam kawat rahasia tersebut, Dayan kembali menegaskan pernyataannya. "Saya telah mengatakan puluhan kali, dan di depan umum, tidak sulit untuk menjual rumah di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) jika harganya sesuai. Dan beberapa orang telah menawarkan kebaikan hati mereka,” ujarnya.

Terkait dengan laporan yang dipublikasikan Haaretz, Dayan menegaskan di radio tersebut bahwa ia termasuk orang yang menolak serangan dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ekstrimis terhadap rakyat Palestina. “Saya juga mendukung dirobohkannya pos pemeriksaan tentara Israel yang membelah Tepi Barat karena itu ‘tidak layak’,” tandasnya.

sumber : Al-Quds
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement