REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo, berjanji menuntaskan pengungkapan kasus pembobolan dana milik nasabah Citibank dengan tersangka Malinda Dee. "Secepatnya kami ungkap ya, oleh satuan yang sudah kami siapkan," katanya usai menghadiri peringatan HUT ke-65 TNI Angkatan Udara di Jakarta, Sabtu (9/4).
Tentang apakah pengungkapan akan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap Marsekal Madya TNI Rio Mendung yang menjadi Komisaris Utama PT Sarwahita Management Group yang didirikan Malinda Dee, Kapolri enggan berkomentar. "Saya rasa kami fokus pada pengungkapan kaitan dengan masalah yang sekarang ditangani polisi. Saya kira itu. Soal aliran dana tunggu perkembangan penyelidik," ujar Timur.
Kapolri menambahkan, "Sekali lagi, menunggu perkembangan hasil penyidikan yang sedang ditangani." Kepolisian masih mengintensifkan penelusuran terhadap Inong Malinda Dee. Keterlibatan Marsekal Madya TNI Rio Mendung Thalieb belum akan diusut.
"Kami belum melihat keterkaitan langsung ke situ, yang terpenting penyidik menelusuri sejumlah rekening aliran MD," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Markas Besar Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar.
Nama Rio muncul dari pengakuan Direktur Utama Sarwahita Andrea Persthu. Rio mengakui dirinya sebagai salah satu komisaris, tapi tidak terlibat langsung dengan bisnis Sarwahita.
Polisi sebelumnya telah memeriksa komisaris Sarwahita lainnya, Rieta Amalia sebagai saksi berkaitan dengan
keterlibatan perusahaan itu dengan Malinda. Malinda kini tersangka kasus penggelapan dana nasabah Rp 16 miliar.
Semula polisi memperkirakan dana nasabah tersebut Rp 17 miliar, dua hari kemudian berubah menjadi Rp 20 miliar. Terakhir polisi kembali mengumumkan dugaan dana yang ditilep menjadi Rp 16 miliar.
Polisi, kata Boy, masih mengintensifkan penelusuran yang berkaitan langsung dengan Malinda Dee. Hingga saat ini, polisi masih menelusuri keterlibatan Sarwahita dengan Malinda. "Tapi sementara cukup itu dulu," katanya.