REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Senator Amerika Serikat John Ensign mengumumkan pada Kamis (21/4) ia akan mengundurkan diri pada Mei setelah terlibat dalam skandal seks dan korupsi yang membuat dirinya masuk dalam penyelidikan etika. "Ini merupakan hal yang sangat memilukan karena saya secara resmi akan melepas kursi Senat yang telah saya jabat selama 11 tahun," kata senator partai Republik berasal dari Nevada dalam pernyataannya.
"Sementara saya tetap meyakini bahwa saya tidak melanggar hukum, peraturan, atau aturan perilaku Senat, dan saya berjuang untuk membuktikan ini secara publik, saya tidak akan terus membebankan keluarga, para konstituen atau Senat oleh penyelidikan, terutama persidangan lebih lanjut," tambahnya.
Senator berusia 53 tahun itu menyatakan penyelidikan yang sedang berjalan, melibatkan mantan asisten Cynthia Hampton, yang suaminya Doug Hampton merupakan asisten admistratif Ensign, telah mengakibatkan beban emosi "terlalu besar" bagi Ensign dan keluarga.
Pengunduran diri Ensign, yang berlaku efektif pada 3 Mei, keluar satu setengah bulan setelah Ensign mengumumkan ia tidak akan turut serta dalam pemilihan pada 2012, mengatakan "ada konsekuensi terhadap dosa."
Komite Etika Senat menyelidiki klaim bahwa Ensign melanggar aturan etika dan hukum federal setelah skandalnya itu. Ensign mengakui skandal pada 2009, setelah Doug Hampton mengancam akan mengumumkan ke publik. Senator itu kemudian mengaku bahwa orang tuanya membayar pihak Hampton sebesar 96.000 dolar AS (Rp 827,6 juta) setelah Ensign memecat pasangan tersebut.
Ensign menyebut uang tersebut sebagai hadiah dan pasangan Hampton mengatakan itu merupakan uang pesangon. Beberapa kritikus mengatakan uang itu merupakan kontribusi kampanye tidak benar kepada Ensign dari kedua orang tuanya. Dewan juri federal mendakwa Doug Hampton atas pelanggaran hukum yang melarang anggota staf Kongres dari melobi anggota parlemen hingga sekurangnya satu tahun setelah ia melepas jabatannya di Capitol Hill.