REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Intelijen Negara (BIN) belum menengarai adanya ancaman balas dendam dari kelompok radikal di Indonesia pasca tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden.
Meski demikian, Kepala BIN Sutanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, mengatakan Indonesia tetap waspada karena beberapa aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia berkaitan dengan jaringan kelompok Al Qaeda.
"Tentu kita waspadai karena kita melihat yang lalu ada kaitannya dengan gerakan Al Qaeda. Harus diwaspadai karena disini ada linknya," ujarnya.
Sampai saat ini, Sutanto mengatakan, keberadaan Umar Patek di Pakistan masih belum diselidiki kaitannya dengan Osama Bin Laden yang ditemukan dan ditembak mati oleh tentara Amerika Serikat di negara tersebut.
"Ini masih dalam penyidikan tentunya," ujarnya.
Menurut Sutanto, Umar Patek saat ini masih berada di Pakistan dan masih harus menunggu beberapa tahap pembicaraan dengan otoritas Pakistan agar bisa dibawa pulang ke Indonesia.
Ia mengatakan proses hukum terhadap Umar Patek yang dituding bertanggungjawab atas peledakan bom Bali itu seharusnya dilangsungkan di Indonesia karena kasusnya terjadi di Indonesia.
"Tentu lebih ke Indonesia karena kasus yang terjadi di Indonesia, dan juga yang pernah terjadi di Filipina. Tapi lebih prioritas di Indonesia," demikian Sutanto.