Kamis 05 May 2011 18:13 WIB

Pesawat AS Serang Pemimpin Alqaida di Yaman

REPUBLIKA.CO.ID,ADEN--Satu pesawat Amerika Serikat menyerang seorang pemimpin Al Qaida Saudi di Yaman selatan,Kamis tetapi gagal dan hanya menewaskan dua anggota Al Qaida lokal, kata satu sumber keamanan dan para saksi mata kepada AFP. Pesawat itu menargetkan Saudi ketika ia bergerak menuju rumah anggota-anggota Al Qaida lokal, kata sumber keamanan yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Ketika dua anggota Al Qaida lokal keluar dari mobil mereka, mereka kena serangan pesawat itu dan tewas. Sumber keamanan tidak dapat memastikan bahwa pesawat tidak berawak itu milik Amerika Serikat dan tidak ada pernyataan resmi dari pihak berwenang Yaman mengenai siapa yang melakukan serangan itu. Tetapi para saksi mata menegaskan itu adalah pesawat AS yang menembakkan rudal.

Kementerian pertahanan mengonfirmaskan pembunuhan dua bersaudara itu, tetapi tidak menjelaskan lebih jauh mengenai situasi kematian mereka. Sumber-sumber keamanan mengidentifikasikan dua bersaudara bernama Abdullah dan Mubarak al Harad. Para saksi mata mengatakan mereka melihat satu rudal ditembakkan dari satu pesawat mengantam dua bersaudara itu di provinsi Shabwa, di mana Al Qaida memiliki pendukung yang kuat. Kedua orang itu tewas seketika. Orang ketiga cedera dalam serangan di kota Nissab, tambah saksi mata.

Surat kabar The Washngton Post melaporkan November tahun lalu bahwa pemerintah Presiden Barack Obama menggelar pesawat-pesawat Predator di Yaman untuk memburu para pendukung Al Qaida.

Yaman mendapat tekanan kuat untuk melumpuhkan kelompok jihad lokal Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) sejak usaha pada Desember 2009 untuk meledakkan tetapi gagal sebuah peswat milik AS diakui AQAP.

Washington menyatakan khawatiran bahwa Al Qaida dapat mengambil keuntungan dari krisis politik yang lama di Yaman di mana Presiden Ali Abdullah Saleh menghadapi protes-protes besar sejak akhir Januari menuntut pengunduran dirinya. Saleh, yang tetap mempertahankan kekuasaannya, adalah sekutu dekat AS dalam perang yang dilakukan Washington terhadap Al Qaida. Aksi kekerasan politik itu telah menewaskan 150 orang sejak awal tahun ini.

Di Abyan -- satu provinsi selatan yang kacau di mana Al Qaida aktif-- sembilan orang termasuk empat polisi dan seorang tentara tewas dalam bentriokan antara pasukan keamanan dan anggota Al Qaida yang bersenjata, Rabu, kata sseorang pejabat keamanan dan para dokter. Bentrokan meletus ketika pria-pria bersenjata menembakkan tiga peluru mortir ke dua kendaraan polisi yang meninggalkan markas polisi anti huru hara di ibu kota provinsi itu Zinjibar.

Empat polisi dan seorang tentara yang lewat tewas,kata pejabat keamanan itu dan menambahkan tujuh polisi cedera dalam serangan dan bentrokan-bentrokan setelah itu di tengah kota tersebut

Seorang pejabat medis mengatakan empat dari 16 warga sipil yang dirawat di rumah sakit itu "meninggal akibat luka-luka yang dialami mereka".

Pada Ahad, tiga polisi tewas dalam serangan yang sama di provinsi Hadramaut di tenggara. Seorang pemimpin AQAP, Rabu bersumpah akan melakukan balas dendam atas pembunuhan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam serangan pasukan khusus AS di Pakistan yang diumumkan Gedung Putih Ahad. "Kami akan melakukan pembalasan atas kematian Sheikh Osama bin Laden kami dan kami membuktikan ini pada musuh-musuh tuhan itu," katanya kepada AFP yang dihubungi melalui telepon dari Abyan.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement