REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan serius untuk memeriksa seluruh kelaikan pesawat jenis MA 60 paska kecelakaan pesawat di Teluk Kaimana Papua Barat beberapa waktu lalu. Hasil pemeriksaan pesawat MA 60 buatan China akan selesai pada satu pekan ini.
"Dalam sepekan, pemeriksaan pesawat sudah harus selesai, karena itu kita minta mereka yang memeriksa untuk bekerja selama 24 jam ini," kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi, di Kantor Presiden, Kamis (12/5) petang.
Freddy mengakui selama pemeriksaan penerbangan ke 66 rute yang dilayani oleh 12 pesawat itu akan terganggu. Rute tersebut masuk dalam penerbangan perintis di sejumlah daerah, termasuk kawasan timur.
Menurut Freddy, Kementerian Perhubungan sebelum awal pembelian memang telah memvalidiasi kelaikan pesawat tersebut. Proses pemeriksaan dilakukan selam dua kali. Dari hasil pemeriksan menyimpulkan bahwa pesawat itu laik.
"Karena kita melihat mesin dari Kanada dan ada sertifikasi dari Amerika, kecuali badan pesawat yang dibuat di China. Tapi secara menyeluruh, laik terbang di Indonesia," jelasnya.