Rabu 18 May 2011 08:25 WIB

Alasan Pemerintah Beli Saham Newmont tidak Jelas

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: cr01
Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi (kanan) usai diskusi bertema
Foto: Antara
Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi (kanan) usai diskusi bertema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai pemerintah pusat tidak memiliki alasan yang jelas dalam membeli tujuh persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara.

Dari analisis keuntungan uang dan manfaat sosial, pemerintah tidak mendapat keuntungan besar. Oleh karenanya, divestasi tersebut merupakan skenario Newmont agar Pemda tidak jadi pemilik saham mayoritas. "Dari analisa atas biaya dan manfaat sosial, ini dua-duanya tidak jelas," kata Ichsanuddin, Selasa (17/5).

Dia menilai, pembelian tujuh persen saham oleh pemerintah pusat merupakan bentuk intervensi Newmont agar bisa terus berkuasa. Hal itu dilakukan dengan mencegah penguasaan saham besar-besaran oleh Pemda.

Pada Jumat (6/5), pemerintah pusat akhirnya resmi memiliki tujuh persen saham Newmont. Pembelian saham itu diresmikan dalam penandatanganan perjanjian jual beli (sale purchase agreement/SPA) antara Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dengan Nusa Tenggara Partnership BV.