REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG – Sebelumnya, pengacara Mladic telah mengupakayan agar si Jagal Balkan tidak diesktradisi karena alasan kesehatan. Namun, permintaan itu ditolak sejumlah aparat hukum Serbia dan Mladic tetap dinyatakan siap mengikuti jalannya sedang pengadilan.
Jaksa penuntut ICTY, Serge Brammertz, menyebutkan dakwaan yang ditudingkan kepada Mladic sebenarnya telah dipangkas menjadi 11 setelah sebelumnya mencapai 15 dakwaan. Hal itu sesuai dengan dakwaan yang ditudingkan kepada rekannya, Radovan Karadzic yang telah diadili sejak Oktober 2009 atas kasus yang sama.
''Mladic adalah perwira tertinggi pada militer Bosnia Serbia saat pecah perang Bosnia. Aksi kejahatannya telah meninggalkan penderitaan yang hebat bagi masyarakat dan negara,'' kata Brammertz.
Sebelumnya, pihak berwenang telah menangkap mantan tokoh politik Serbia Bosnia, Karadzic di Beograd tahun 2008. Keduanya juga akan segera memberikan keterangan secepatnya. Brammertz memuji penangkapan Mladic kamis pekan silam di Lazarevo, sebuah desa di utara kota Beograd oleh pihak berwajib Serbia. ''Penahanannya adalah bukti tidak seorang pun kebal hukum. Kejahatannya telah mengejutkan komunitas internasional,'' ujarnya.
Pihaknya berterima kasih kepada pemerintah Serbia atas penangkapan tersebut.
Namun, ICTY juga meminta pemerintah Serbia agar menyerahkan Goran Hadzic, mantan tokoh SerbiaKroasia yang kini telah meringkuk di tahanan Serbia agar dapat segera diadili.
Penahanan Mladic itu sebagai upaya Serbia untuk segera dapat bergabung dengan kelompok Uni Eropa (EU). Namun, Brammertz menilai bergabungnya Serbia dengan UE adalah keputusan politik semata. Penangkapan itu juga tidak akan merubah isi laporannya yang akan disampaikan ke Dewan keamanan PBB, Senin pekan depan.
Isi laporan itu antara lain mengkritisi kebijakan pemerintah Serbia dalam kasus penanganan kejahatan perang tersebut. ''Kami hargai penangkapan itu, dan akan saya sampaikan ke Dewan Keamanan PBB,'' tandas Brammertz.