REPUBLIKA.CO.ID, Petinggi militer Israel yang namanya tak mau disebutkan menyatakan bahwa Tel Aviv memperingatkan setiap usaha angkutan laut para aktivis pro-Palestina untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. "Tidak akan ditemukan kapal menuju Gaza," demikian kata sumber itu yang juga dikutip Kantor Berita Reuters, Kamis (16/6).
Laporan tersebut juga menyebutkan, peringatan itu diarahkan kepada sebuah armada bantuan yang akan bertolak menuju ke Gaza pada pekan ketiga bulan Juni. Sumber Israel itu juga mengancam, "Jika pintu laut terbuka, Gaza akan dibanjiri dengan senjata dan roket."
Freedom Flotilla 2 akan berlayar ke Jalur Gaza pada akhir Juni, untuk mematahkan blokade ilegal rezim Zionis Israel di wilayah itu. Fredom Flotilla II digagas sebuah koalisi kelompok pro-Palestina yang mayoritasnya berbasis di Eropa.
Menurut rencana, 15 kapal dengan sekitar 1.500 aktivis dari 100 negara akan berangkat ke Gaza dari berbagai pelabuhan di Mediterania pada 20 Juni mendatang. Misi ini tetap dinamai Freedom Flotilla dalam rangka mengenang serangan Zionis Israel pada tanggal 31 Mei tahun lalu yang menggugurkan sembilan aktivis Turki dan melukai sekitar 50 lainnya.
Seperti dilaporkan Kantor Berita DPA Rabu (15/6) mengutip radio Israel menyatakan, berbagai unit militer merampungkan latihannya secara terpisah dan kini tengah melakukan manuver gabungan. Militer Israel juga telah mengosongkan dua penjara untuk menampung aktivis konvoi Freedom Flotilla 2 jika mereka berhasil dicegat dan ditangkap.