REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sejumlah warga Yahudi Amerika akan naik sebuah kapal AS yang berencana mengambil bagian dalam armada yang berusaha menerobos blokade laut Israel terhadap Jalur Gaza pada bulan ini.
"Kami mencari keadilan bagi Gaza," kata Leslie Cogan, salah seorang warga AS kepada wartawan, Senin (20/6).
Kapal itu akan membawa 36 penumpang, empat orang awak dan sembilan wartawan ketika melakukan pelayaran menuju wilayah yang diblokade Israel tersebut. "Sebanyak 28 persen penumpang adalah warga Yahudi Amerika," imbuh Cogan.
Sementara itu, Richard Levy, seorang pengacara tenaga kerja, mengatakan lobi Yahudi di Amerika sangat kuat. "Walau begitu, penting diketahui bahwa orang Yahudi berada di kapal ini," kata Levy yang juga seorang Yahudi.
"Kami tidak bisa mendukung blokade Israel yang secara moral dan hukum tidak bisa didukung... Tidak boleh ada lagi orang yang dibantai atas nama Yahudi," tegasnya.
Kapal AS berjuluk The Audacity of Hope ini akan berlayar dari Athena untuk bergabung dengan sekitar 10 kapal yang membawa sekitar 500 hingga 600 aktivis pro-Palestina dari 22 negara. Kapal-kapal itu akan berangkat sekitar 20 Juni menuju Gaza sebagai bagian dari armada Freedom Flotilla II, yang bertujuan menerobos blokade Israel.
Armada itu akan berusaha mencapai Jalur Gaza setahun setelah upaya armada sebelumnya berakhir ketika pasukan Israel menyerbu kapal pemandu dan membunuh sembilan aktivis Turki.
Israel telah berjanji akan melakukan segala upaya untuk mencegah armada kapal internasional mencapai Jalur Gaza, meski kapal-kapal itu tidak membawa senjata. Para pejabat Israel berdalih, armada kapal bantuan bisa digunakan sebagai selubung untuk membantu memasok senjata bagi Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menolak mengakui Israel.
Palestina menganggap blokade laut Israel itu tidak sah dan semakin memperparah ekonomi Gaza yang terdera. Israel menjadi sorotan dunia setelah serangan mematikan terhadap armada kapal bantuan tujuan Gaza pada Mei 2010.