Rabu 22 Jun 2011 18:23 WIB

Ical: Parliamentary Threshold tak Dibahas di Setgab

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menegaskan, parliementary threshold (PT) tak akan dibahas di Sekretariat Gabungan.

"Tidak perlu. Karena sudah dibahas di DPR," kata Ical di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu. Pleno Baleg DPR seperti diprediksi sebelumnya tidak mencapai satu kata terkait pasal 202 tentang besaran batas ambang keterwakilan.

Dalam pandangan fraksi-fraksi, terdapat dua kelompok yakni setuju dengan angka 3 persen yang didukung Fraksi PKS, Fraksi PPP, Fraksi PAN, Fraksi PKB, Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura. Kelompok lainnya, memilih opsi 2,5-5 persen didukung oleh Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar dan Fraksi PDI Perjuangan.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) menyatakan keraguannya Sekretariat Gabungan akan satu suara untuk menentukan parliemetary threshold (PT) atau ambang batas.

"Saya belum tahu apakah PT akan dibahas di Setgab. Harapan saya memang dibahas di Setgab tapi saya sangat ragu apakah Setgab bisa satu suara karena masing-masing partai yang ada di Setgab itu punya kepentingan sendiri-sendiri," kata SDA.

Ia menambahkan, keraguannya itu bisa berimplikasi kepada bubarnya Setgab dan partai yang ada di Setgab akan jalan sendiri-sendiri.

"Ya, bisa jalan sendiri-sendiri. Tapi ragu itu kan bukan sesuatu yang belum pasti, masih ada harapan, proses, waktu untuk membuktikan keraguan itu," katanya.

Ia menilai, sampai saat ini belum ada kesungguhan dari pimpinan Setgab maupun dari Partai Demokrat sendiri."Itu lah yang saya sebutkan bahwa anggota Setgab punya kepentingan sendiri-sendiri, ada yang cepat merespon, ada yang pura-pura tidak mendengar," kata SDA.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement