Rabu 06 Jul 2011 11:02 WIB

Jimly: Pemerintah dan KPK tak Berdaya Tangani Nazaruddin

Rep: Esthi Maharani/ Red: Didi Purwadi
Jimly Asshiddiqie
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tak berhasilnya KPK dan pemerintah membawa Muhammad Nazaruddin pulang menunjukkan ketidakberdayaan. "Saya berharap mereka tahu. Karena kalau tidak tahu, pemerintah atau KPK betul-betul sudah tidak berdaya sebagai pemerintahan juga sebagai negara," kata pengamat hukum tata negara, Jimly Asshiddiqie, saat ditemui wartawan di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jakarta, Rabu (6/7).

Ia ragu jika pemerintah benar-benar tidak tahu tentang keberadaan sosok Nazaruddin. Padahal, tampaknya komunikasi dengan Nazaruddin seringkali dilakukan oleh kader maupun pihak pengacaranya. Belum lagi penyadapan yang mungkin bisa dilakukan saat komunikasi itu terjalin.

"Masa KPK nggak bisa menyadap. Kan bisa diam-diam. Intelegen kita juga bagaimana," katanya.

Nazaruddin dikabarkan menghilang dari Singapura. Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan dalam siaran persnya bahwa mantan bendahara umum itu tidak berada di negara tersebut.

Nazaruddin bersama istrinya, Neneng Sri Wahyuni, terbang ke Singapura untuk berobat pada 23 Mei lalu. Kepergian itu tepat sehari sebelum KPK mencegahnya bepergian keluar negeri.

Baru pada pekan lalu, KPK menyatakan Nazaruddin sebagai tersangka kasus dugaan suap wisma atlet, Palembang, Sumatera Selatan. Namanya pun sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) di kepolisian dan interpol.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement