REPUBLIKA.CO.ID,KHOST--Presiden Afghanistan Hamid Karzai hari Kamis memerintahkan penyelidikan atas klaim pemerintah provinsi bahwa serangan NATO menewaskan enam warga sipil di wilayah timur. Sejumlah pejabat pemerintah mengatakan, keenam orang yang mencakup anak perempuan berusia 11 tahun itu tewas dalam operasi militer yang ditujukan pada jaringan Haqqani yang terkait dengan Al-Qaida.
NATO mengatakan, pasukannya membunuh gerilyawan yang terkait dengan jaringan Haqqani selama tembak-menembak di daerah itu dan hanya satu warga sipil yang terluka. Namun, terjadi demonstrasi setelah mayat orang-orang yang tewas dibawa di kota wilayah timur, Khost, dan dewan provinsi mengumumkan akan melakukan pemogokan untuk memprotes kematian orang-orang itu.
Karzai memerintahkan para pejabat provinsi melakukan "penyelidikan luas atas kematian sipil dalam operasi pasukan koalisi di provinsi Khost", kata kantornya dalam sebuah pernyataan. "Presiden memerintahkan Gubernur Khost Abdul Jabar Naeemi dan para pejabat keamanan lain menyelidiki secara cermat keadaan seputar insiden itu dan menyampaikan laporan kepada presiden secepat mungkin," kata pernyataan itu.
Juru bicara provinsi Khost Mubarez Zadar mengatakan, korban tewas dalam serangan itu terdiri dari seorang guru, seorang siswa, seorang anak perempuan berusia 11 tahun dan tiga warga sipil lain. "Pasukan koalisi diberi informasi salah, dan berdasarkan atas informasi salah, mereka melakukan operasi," kata juru bicara tersebut.
Warga sipil adalah korban terbesar dalam perang di Afghanistan dan menurut data PBB, 2.777 warga sipil tewas sepanjang tahun lalu. Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun lalu, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org. Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.