REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Untuk merespon banyaknya kebutuhan kebutuhan tenaga kerja formal dari Jatim, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membuka bursa kerja (job fair) di Surabaya, 19-20 Juli 2011.
Bursa kerja ini menawarkan 10.000 lowongan di delapan negara. "Pemerintah menargetkan menempatkan 50 persen penempatan TKI sektor formal, karena jumlah TKI informal atau penata laksana rumah tangga (PLRT) masih mendominasi hingga saat ini," kata Direktur Sosialisasi Kelembagaan Penempatan BNP2TKI, Yunafri, di Surabaya, Selasa (19/7).
Bursa kerja yang diberi nama "Job Marketing Fair TKI Formal 2011" itu menyediakan 40 anjungan yang terdiri atas 34 anjungan perusahaan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) dan enam anjungan lain dari Bank Mandiri, Bank Jatim, Disnakertransduk Jatim, Asuransi Proteksi, PT Angkasa Pura I Juanda, dan LPK Pemagangan di Jepang.
Yunafri berharap kegiatan ini dapat menjaring minat masyarakat untuk mengisi peluang kerja di luar negeri pada sektor formal seperti konstruksi, manufaktur, operator, kesehatan, terapi spa, pertanian, sopir, dan penjahit.
Peluang kerja sektor formal yang ditawarkan itu berada di Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Maladewa, dan Singapura.
Bursa kerja itu menawarkan peluang kerja di Malaysia di bidang konstruksi dan manufaktur seperti barang-barang elektronik dan kayu lapis (plywood). Untuk di Taiwan dan Hong Kong ditawarkan peluang kerja sebagai operator produksi dan perawat. Sedangkan untuk Brunei Darussalam ditawarkan peluang kerja sebagai sopir, pekerja konstruksi dan teknik serta penjahit.
Adapun pemagangan kerja di Jepang peluang kerja yang ditawarkan adalah pada industri motor, manufaktur, pertanian, dan peternakan. "Masyarakat yang berminat bekerja di sektor formal itu dapat mendaftarkan diri secara langsung di arena bursa kerja itu," kata Yunafri.