REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan memastikan bahwa Rakornas Partai Demokrat yang berlangsung mulai Sabtu (23/7) tidak akan mengarah ke kongres luar biasa partai tersebut. Demikian disampaikan Syarif Hassan usai bersama sejumlah anggota dewan pembina lainnya bertemu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie di Gedung DPR/MPR di Jakarta, Jumat.
Pertemuan itu berlangsung setelah sehari sebelumnya mereka menemui Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. Anggota Dewan Pembina PD yang menemui Marzuki, antara lain Syarif Hassan, Jero Wacik dan EE Mangindaan. Usai pertemuan, ketiga anggota dewan pembina yang juga merupakan menteri-menteri dari PD itu mengatakan bahwa pertemuan tersebut hanya silaturahim biasa, dimana dalam pertemuan itu juga dibicarakan soal konsolidasi dalam rakornas yang akan digelar hingga Minggu (24/7).
Ketiganya menolak pertemuan tersebut disebabkan memanasnya kondisi internal menjelang rakornas yang bisa mengarah KLB. "Ini silaturahim saja. Pertemuan ini hanya menegaskan saja, komitmen sama-sama untuk menyukseskan rakornas," ujar Syarif Hassan.
Karena itu, Syarif memastikan tidak akan ada KLB pada rakornas nanti. Tidak ada arus bawah yang berniat melengserkan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. "Saya sudah bicara dengan Pak Marzuki, tidak akan mungkin ada," katanya.
Rakornas PD, kata Syarif, akan membawa partainya kembali ke khittah dengan berpolitik santun, jujur dan bersih. "Pasti kita solid seperti semula," katanya.
Sedangkan Jero Wacik mengatakan, kedatangan mereka bukan untuk persiapan rakornas karena hal itu adalah tugas dari OC dan SC. Namun dewan pembina memiliki kewajiban untuk mengurus bagaimana konsolidasi dan perbaikan dilakukan. "Dewan pembina kan mengurusi bagaimana konsolidasi, perbaikan. Temanya kan tiga, konsolidasi, perbaikan, dan meningkatkan kinerja," katanya.
Ketiganya sepakat dan memberikan isyarat bahwa rakornas digelar sekaligus untuk menertibkan kader-kader bermasalah. "Kita sepakat harus menyukseskan rakornas, dalam arti konsolidasi dan 'bersih-bersih'. Itu subtemanya, jangan karena nila setitik merusak susu sebelanga," ujar Jero.
Wakil Sekjen DPP PD Saan Mustopa mengungkapkan, pihaknya tidak menyiapkan langkah antisipasi secara khusus untuk mencegah keinginan munculnya KLB. "Tidak ada antisipiasi karena memang tidak ada persolan untuk KLB. Partai hanya menyiapkan teknis persiapan agar tidak ada keluhan peserta," ujarnya di sela-sela rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta.
Menurut dia, DPP juga tidak akan melakukan "karantina" terhadap para peserta rakornas yang dikhawatirkan menganggu jalannya acara. "Biasanya 'karantina' dilakukan panitia apabila terdapat kekuatan anasir kepentingan kelompok yang berniat mengganggu pelaksanaan acara. Tetapi untuk rakornas besok kita tidak melihat kemungkinan tersebut," katanya.
Saan menegaskan, rakornas adalah forum konsolidasi partai, sehingga tidak akan menyentuh persoalan penonaktifan ketua umum. Selain itu, ada aturan dan mekanisme tersendiri untuk menuju KLB. "Rakornas tidak bisa tiba-tiba berubah menjadi KLB, ada aturan mainnya," katanya.
Ketua Departemen Perekonomian DPP PD Sutan Bhatoegana mengungkapkan, dewan kehormatan telah mengumpulkan data kader yang dianggap melanggar etika organisasi. "Kemarin Pak Mangindaan bilang, ada daftar nama-nama orang yang melampaui dan melanggar kepatutan dalam hal berorganisasi," katanya.
Namun, dia enggan mengatakan siapa saja kader yang dianggap bermasalah oleh dewan kehormatan tersebut. "DPP belum tahu siapa. Tapi, mereka dinilai melanggar etika, baik berskala besar maupun kecil," kata Sutan.