REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD), sebuah lembaga pendidikan yang dikelola Dompet Dhuafa, mencoba memfasilitasi pemuda untuk terlibat aktif dalam proses penanggulangan bencana melalui acara bertajuk Temu Etos Nasional (TENS) yang digelar 25-30 Juli 2011 di Yohyakarta.
Acara yang mempertemukan seluruh penerima Beastudi Etos -sebuah beasiswa yang diberikan LPI-DD- dari 11 PTN terakreditasi baik di 9 kota besar Indonesia ini pada tahun ini mengangkat tema ‘Disaster Management With Local Wisdom’. “Selain sebagai pembinaan karakter penerima manfaat Etos, TENS juga menjadi sarana produktif untuk menumbuhkan inovasi tentang solusi pemecahan masalah bangsa, terutama di bidang penanggulangan bencana,” ungkap siaran pers LPI-DD.
Dipilihnya Yogyakarta lantaran daerah yang belum lama ini ditimpa bencana erupsi Merapi menjadi sarana pembelajaran efektif bagi para peserta TENS. “Juga bagaimana kearifan lokal berperan penting dalam penanggulangan bencana Merapi, akan menjadi studi kasus yang menarik,” ungkap siaran pers tersebut.
Sebuah seminar nasional tentang penanggulangan bencana akan digelar pada perhelatan TENS pada Rabu (27/07). Seminar ini menghadirkan Sumarsono,SH (Ketua Bidang Penanganan Bencana PP PMI) bertempat di University Club Universitas Gajah Mada (UC UGM).
Pada TENS kali ini juga akan diresmikan Sekolah Desa Produktif (SDP), sebuah konsep revitalisasi desa berbasis sekolah, Jumat (29/7). SDP ini menjadikan Desa Bronggang, Cangkringan, Sleman sebagai binaannya. Pada hari yang sama, juga akan ada aksi layanan kesehatan cuma-cuma dari LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) Dompet Dhuafa. Sri Sultan Hamengkubuwono X berkesempatan hadir pada acara tersebut. TENS juga akan diramaikan dengan Olimpiade Etos Nasional, Presentasi Profil Etos Daerah dan SDP binaannya, School of Volunterism, dan Character Building.