REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - "Yang bisa saya lihat adalah dia membunuh teman-teman saya," kata Thorbjorn Vereide, korban hidup penembakan di Norwegia. Dia meringkuk berlindung saat Anders Breivik, pelaku penembakan Oslo, mulai menembaki dari garis pantai selama sekitar 20 menit.
Kemudian hening.
Ini berlangsung sepuluh menit sebelum sebuah suara terdengar dari seberang, "Saya polisi anti-teror. Keluarlah dari manapun Anda berada bersembunyi. Keluar dari tempat Anda bersembunyi ... ada kapal cepat di sini untuk membawa Anda ke daratan."
Tapi itu hanyalah trik belaka. Tembakan terdengar lagibegitu para pemuda dan wanita yang ketakutan muncul dari persembunyiannya, berpikir bahwa mereka betul-betul akan diselamatkan.
"Ketika saya berdiri di sini, yang saya lihat adalah dia membunuh teman-teman saya. Sampai saat ini aya masih tidak tahu berapa banyak teman-teman dekat saya yang terbunuh," ujar pemuda 22 tahun ini.
Vereide bekerja di kafe di Pulau Utoya ketika dia mendengar tembakan pertama. Dia berlari menuju balai pertemuan terdekat di mana pria bersenjata telah melepaskan tembakan pertama - dan menyaksikan satu persatu korbannya roboh.
"Dia adalah seorang maniak gila dengan pistol dan senapan - dan dia menembaki teman-teman saya," katanya. "Saya selamat karena saya bersembunyi di air dan kemudian menuju ke gua di pantai."
Batu-batu tajam melukai kakinya, saat ia mencoba menyelamatkan diri. Ia terus merunduk, karena jaraknya dengan sang penembak hanya 15 meter. "Saya terus berada di air agar ia tak bisa melihat saya," katanya.
"Saya kemudian berenang ke sebuah gua kecil dengan beberapa orang lain dan kami berhasil memanjat ke atas bebatuan, mencari tempat teraman."
Ia bersembunyi di bebatuan dengan pertimbangan, jika peluru mengenai batu, maka akan memantul. "Melihat dia, saya begitu takut dengan betapa tenang dan dinginnya dia melakukan semua itu. Dia berdiri di garis pantai dan mengeksekusi orang satu persatu."
Breivik ditangkap karena dituduh menembak sedikitnya 85 orang hingga tewas di sebuah kamp pemuda di Pulau Utoya, dan membunuh tujuh orang lainnya dalam ledakan bom mobil yang mengguncang gedung-gedung pemerintah di ibukota Norwegia, Oslo.
Polisi menjelaskan Breivik yang berusia 32 tahun adalah seorang Kristen fundamentalis dengan pandangan politik beraliran kanan. Polisi mengatakan ia mengunggah pernyataan anti-Islam di Internet dan laporan media mengatakan ia adalah orang yang sangat menentang prinsip keanekaragaman budaya di Norwegia. Media Norwegia mengatakan ia menulis sebuah pernyataan publik sebanyak 1.500 halaman sebelum melakukan serangan itu.
(Bersambung)