REPUBLIKA.CO.ID,
LONDON - Pangeran Charles dicap sebagai salesman 'licin' oleh profesor pertama Inggris untuk pengobatan komplementer untuk mendukung terapi alternatif.
Prof Ernst, yang mendirikan Pusat Universitas Exeter untuk Complementary Medicine pada tahun 1993, meninggalkan posnya bulan lalu setelah mengklaim bahwa pembantu senior Pangeran telah menyebabkan penarikan dukungan dari manajer universitas dan pengeringan dana penelitian.
Dia telah melakukan serangkaian penyelidikan ilmiah mengenai pengobatan komplementer seperti homeopati dan obat herbal selama satu dekade terakhir.
Kemarin Prof Ernst mengatakan sebuah konferensi di London bahwa ia menemukan bukti bahwa sekitar 20 terapi yang berguna untuk berbagai kondisi, mulai dari suplemen co-enzim Q10 untuk tekanan darah tinggi hingga pil herbal wort St John untuk depresi.
Tapi ia menunjukkan bukti yang kurang untuk terapi alternatif seperti chiropractic, detoks, pelangsing herbal, obat kanker, dan homeopati - yang telah lama diperjuangkan oleh Pangeran dan anggota lain dari keluarga kerajaan.
Dia bahkan mengatakan pengobatan yang sedang gencar dijajakan oleh 'Salesman licin' sebagai berbahaya bagi masyarakat.
Saat ditanya apakah Pangeran Charles yang juga gencar mempromosikan pengobatan komplementer itu sebagai seorang salesman licik, Prof Ernst menjawab: "Ya."