REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati mengaku lupa soal pembicaraannya dengan tersangka Masyhuri Hasan saat di KPU.
"Dia (Masyhuri, red) datang ke KPU, kemudian bertemu dengan saya, kalau tanggal dan peristiwa saya tidak ingat. Bahwa Masyhuri pernah ke ruangan saya bertemu saya, iya. Kalau isi pembicaraan itu sih saya tidak ingat," kata Andi di Mabes Polri di Jakarta, Kamis (27/7).
Andi mengatakan bahwa banyak tamu yang datang ke tempatnya, dan Masyhuri datang menemuinya sendiri. Namun Andi berkilah kalau pertemuan tersebut dia yang meminta. "Dia ke kantor kan, saya pada prinsipnya siapa pun tamu akan saya usahakan diladeni," katanya.
Andi mengatakan bahwa dia menjalani konfrontasi di Mabes Polri dengan empat orang lainnya yakni Masyhuri Hasan, mantan supir Andi Nurpati, Hari Almavintono serta dua staf KPU yaitu Sugiharto dan Maknur. "Intinya dilakukan konfrontir antara saya dengan saudara Masyhuri, dengan mantan staf saya di KPU dan mantan supir saya di KPU," kata Andi.
Kepolisian sebelumnya menyatakan menemukan foto copy surat putusan MK tahun 2009 atas gagalnya Dewi Yasin Limpo menduduki kursi DPR dari Partai Hanura dengan daerah pemilihan Sulawesi Selatan. Hal ini terkait dengan Andi Nurpati yang dilaporkan Ketua MK, Mahfud MD atas dugaan pemalsuan dokumen negara tersebut.
Dalam dokumen negara tersebut diduga ada kata-kata yang diubah. Penyidik saat ini sudah menangkap dan menahan seorang tersangka terkait kasus tersebut yakni juru panggil MK, Masyhuri Hasan yang diduga memalsukan surat putusan MK.
Ikuti Whatsapp Channel Republika