Sabtu 27 Aug 2011 08:00 WIB

Pertempuran Memperebutkan Kota Kelahiran Qaddafi, Sirte

REPUBLIKA.CO.ID,Pasukan pemberontak Libya hari Jumat (26/8) bergerak memasuki kota kelahiran penguasa negeri itu, Muammar Qaddafi. Kota Sirte terletak sekitar 400 kilometer sebelah timur Tripoli. Pemberontak memperhitungkan akan terjadi perlawanan sengit dari pasukan pro-pemerintah dan pasukan kesukuan. Seorang jurubicara pemberontak mengatakan, di balik pertempuran mereka juga mengupayakan agar pasukan Qaddafi menyerah guna menghindari pertumpahan darah seperti yang terjadi di Tripoli. 

Mereka mengimbau warga Sirte, untuk menerima perubahan di Libya secara damai.  Dewan Transisi Libya sebelumnya menjanjikan tidak akan menghukum semua tentara dan relawan yang bertempur untuk Qaddafi, bila mereka meletakkan senjata. Pembalasan dendam tidak akan dilaksanakan.

Pesawat-pesawat tempur Inggris hari Jumat juga melancarkan serangan terhadap fasilitas militer di sekitar Sirte. Sejumlah roket ditembakkan ke sebuah bunker besar di markas besar pasukan pemerintah, ujar seorang jurubicara angkatan udara Inggris, Mayjen Nick Pope. 

Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengungkapkan di London, pendukung Qaddafi masih berada di Sirte untuk terus melancarkan perang terhadap rakyat Libya. Selain itu jet-jet tempur NATO menurut keterangan sendiri melancarkan serangan atas 29 kendaraan di dekat Sirte. NATO menyatakan, kendaraan yang menjadi target mengangkut senjata.

Sementara jalan-jalan di Tripoli relatif tenang, pertempuran memperebutkan bandar udara Tripoli berlanjut. Sebagian besar kawasan bandara dikuasai oleh pemberontak. Demikian dinyatakan komandan pemberontak Sathi Shneibi. Namun, dari sebuah pangkalan di bawah komando putra Qaddafi Chamis, bandara masih ditembaki dengan granat.

Dalam sebuah pernyataan NATO mengumumkan bahwa pesawat-pesawat tempur aliansi militer ini kembali melakukan seranngan atas posisi penangkis udara di dekat Tripoli. Warga Tripoli mengatakan bahwa NATO melakukan pengeboman pada malam hari. Sedangkan nasib Qaddafi dan keberadaannya masih belum juga diketahui. 

Serdadu khusus pemberontak kini mencari Qaddafi, ujar seorang perwira pemberontak, Hisham Buhagiar. Qaddafi dicari di semua kawasan Tripolis. Pemberontak menyediakan uang hadiah dua juta dollar bagi orang yang menemukannya.

sumber : dw-world
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement