REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Kawasan hutan lindung di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa malam, terbakar. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanggung, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perum Perhutani Kedu Utara, Juni Junaedi, di Temanggung mengatakan, kebakaran terjadi di petak 27 masuk wilayah Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak.
Menurut dia, titik api diketahui sekitar pukul 18.00 WIB. "Keterangan dari Resor Pemangku Hutan (RPH) Kemloko, titik api diketahui pada Selasa petang sekitar pukul 18.00 WIB dan saya baru menerima laporan sekitar pukul 19.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan, setelah mendapat laporan kebakaran tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan empat petugas lapangan di Kemloko untuk melakukan upaya pemadaman dan dari Temanggung akan dikirim empat petugas lagi.
"Selain itu, kami minta bantuan masyarakat di sekitar hutan untuk melakukan pemadaman," katanya.
Ia mengatakan, petak 27 merupakan rimba campur dengan jenis vegetasi, antara lain akasia, suren, dan kemlanding. Jenis tanaman tersebut ditanam pada 2006.
Menurut dia, upaya pemadaman terkendala dengan medan cukup berat, jaraknya jauh di kawasan puncak yang sulit dijangkau sehingga pemadaman tidak bisa berlangsung cepat.
Ia mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran. Namun, diperkirakan dari orang yang membuang puntung rokok dan menimbulkan kebakaran.
"Pada musim kemarau seperti sekarang ini di kawasan lereng Sumbing sangat kering, apalagi terdapat alang-alang yang mengering sehingga mudah terbakar meskipun hanya dari puntung rokok," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, kebakaran masih berlangsung dan diperkirakan luasan hutan yang terbakar mencapai 10 hektare.