REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Salah satu putra buronan pemimpin Libya Muammar Gaddafi telah mendapatkan perlindungan di negara tetangga Niger. Menteri Kehakiman Niger Marou Amadou mengatakan, Saadi Gaddafi dibiarkan pergi ke Niger atas dasar kemanusiaan untuk kemudian berada di ibukota Niamey.
Sementara itu, keberadaan Kolonel Gaddafi hingga saat ini tidak diketahui. Ia pernah mengatakan bahwa dirinya akan mati di Libya. Tentara anti-Gaddafi kini menguasai sebagian besar Libya, termasuk ibukota Tripoli. Sedangkan loyalis memegang kuasa atas beberapa kota termasuk Bani Walid dan Sirte.
Pada hari Minggu (11/9) kemarin, pasukan anti-Gaddafi kembali melancarkan serangan kepada Bani Walid, kota yang terletak 180 km (110 mil) dari Tripoli, dibantu serangan udara NATO. Para pejabat mengatakan pasukan mereka sekarang dalam jangkauan dari pusat kota.
Mereka juga bergerak mendekati kota Mediterania Sirte, tempat kelahiran Gaddafi. Penawaran Guinnea Bissau Beberapa keluarga Gaddafi telah melarikan diri ke Aljazair. Selain itu, mantan loyalis Gaddafi juga disebut telah melakukan beberapa konvoi melalui perbatasan selatan Libya dengan Niger baru-baru ini.
Pemerintah Niger telah mengakui otoritas NTC, tapi juga mengatakan belum memutuskan apakah akan mengizinkan Gaddafi untuk memasuki negara tersebut. Sementara AS telah mendesak Niger untuk menahan setiap individu yang mungkin dicari untuk penuntutan oleh penguasa baru di Tripoli dan menyita senjata serta uang mereka.
Sementara itu, negara miskin di Afrika Barat Guinea Bissau mengatakan pihaknya akan menyambut Gaddafi jika ia mencari perlindungan di sana. "Dengan semua investasi yang Gaddafi telah dimasukkan ke Guinea Bissau ia berhak atas penghormatan dan pelayanan yang baik oleh otoritas dan rakyat Guinea Bissau," kata Perdana Menteri Carlos Gomes Junior pada akhir pekan kemarin.
Awal September, Saadi Gaddafi dilaporkan melakukan kontak dengan pemerintah sementara Libya, menawarkan perundingan tentang akhir pertempuran di Libya. Saadi Gaddafi adalah mantan pemain sepak bola dengan karir yang sangat singkat di Italia, dan ia memimpin Federasi Sepakbola Libya setelah menjadi kapten tim nasional.
Sejak pensiun dari sepak bola, ia terlibat dalam industri film, dan diperkirakan menginvestasikan hingga $ 100m (£ 60m) dalam sebuah pendanaan film.