REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menghadapi pemilu 2014 partai-partai Islam harus berkonsolidasi dan membentuk koalisi bersama dalam satu ‘Aliansi Hijau’, apabila partai-partai ingin berperan besar dalam perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang, MS Kaban usai Workshop Nasional 'Islam-Demokrasi dan Restorasi Bangsa', Partai Bulan Bintang, di Jakarta, Sabtu (24/9).
Menurut Kaban, adanya pembatasan dalam Parliementry Treshold, maka akan membatasi keikut sertaan partai-partai Islam dalam pemilu mendatang. “Karenanya perlu sebuah koalisi besar untuk partai Islam besar, bila ada tidak lolos maka kita sarankan untuk bergabung dalam satu koalisi tersebut,” ujarnya.
Secara undang-undang itu dimungkinkan untuk dilaksanakan. Sehingga partai-partai Islam tidak perlu mengkhawatirkan aadanya batas Parliementry Treshold yang selama ini menjadi momok bagi partai menengah Islam. Kedepannya koalisi ini akan mensinergiskan koordinasi diantara partai-partai Islam untuk menjadi kekuatan baru di parlemen.
Senada dengan itu, Professor Department of Political Science, University of California, Michael Steven Fish yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam Seminar dan Workshop Nasional tersebut juga menyampaikan hal yang serupa. Menurutnya tidak ada jalan lain bagi partai Islam moderat membuat sebuah aliansi besar untuk terus terlibat dalam perkembangan Demokrasi di Indonesia.
Dengan sebuah aliansi besar itu akan mengalahkan dominasi beberapa partai besar yang selama ini telah memegang sistem pemerintahan secara kuat dan berakar. Ia juga memberi catatan, kesuksesan ‘Aliansi Hijau’ ini adalah semua elemen harus menghilangkan semua sekat sektarian yang selama ini berkembang di antara partai islam atau di internal partai itu sendiri.
"Hadirnya koalisi besar partai Islam yang demokratis dan moderat ini akan menjadi penyeimbang partai-partai nasionalis yang telah mengakar di sistem perpolitikan di Indonesia," ujarnya