Ahad 02 Oct 2011 18:54 WIB

Alibaba Group Tertarik Beli Yahoo

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ismail Lazarde
Yahoo/Ilustrasi
Foto: Republika
Yahoo/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Pendiri sekaligus CEO E-Commerce Alibaba, Jack Ma sangat tertarik untuk membeli perusahaan-perusahaan internet yang sakit di Amerika Serikat (AS). “Saya sangat tertarik membeli Yahoo Inc jika ada kesempatan,” katanya saat memberi kuliah umum di Universitas Stanford, California AS, seperti dikutip Reuters, Ahad (2/10).

Mantan guru Bahasa Inggris itu menambahkan ia akan mencari berbagai cara untuk mendapatkan Yahoo, termasuk mengorbankan saham yang ia miliki di Alibaba Group. Ma mengaku tertarik dengan semua bagian dari Yahoo.

Saham Yahoo melonjak hingga lima persen atau naik sekitar 13,80 dolar AS di perdagangan After Hours. Jika Ia mendapatkan Yahoo, lanjut Ma, hal itu akan memperluas kerajaan onlinenya menjadi salah satu pasar terpenting di dunia internet.

Ma juga berencana menghabiskan waktunya tahun depan di Amerika Serikat untuk belajar lebih banyak tentang negara dan pasar. Seorang juru bicara Alibaba mengatakan  Ma akan tinggal di San Francisco, namun ia tetap melakukan perjalanan ke seluruh negeri serta melanjutkan tugas operasionalnya sebagai ketua dan CEO Alibaba Group.

Dalam acara tersebut, Ma mengaku belum mengunjungi Yahoo untuk mendiskusikan kesepakatan tersebut sejak kedatangannya 15 hari lalu ke AS. Perusahaannya dengan Yahoo sudah menjalin hubungan dekat sejak 2005.

Hubungan yang berkembang beberapa tahun terakhir itu, kata Ma, menjadi upayanya untuk membeli sekitar 40 persen saham Yahoo. Padahal, idenya tersebut sebelumnya sempat ditolak oleh mantan Chief Executive Yahoo Carol Bartz, yang dipecat awal bulan Oktober 2011 ini.

Sementara itu, pendiri Yahoo Jerry Yang mengatakan tak akan menjual perusahaannya. Namun, analisis dunia mengatakan perusahaan harus mengintai peluang yang baik jika ingin mengakuisisi Yahoo.

Ma tak bisa memprediksi kapan kemungkinan ia bisa mengakuisisi Yahoo. “Ini rumit karena banyak orang juga tertarik,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement