REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi VII DPR, Dito Ganinduto, menilai, penunjukan Guru Besar Teknik Perminyakan ITB, Widjajono Partowidagdo, sebagai Wakil Menteri ESDM tidak tepat.
"Sektor ESDM membutuhkan figur yang memiliki pengalaman lapangan yang cukup dan kecepatan dalam bertindak," katanya di Jakarta, Senin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya menunjuk Widjajono sebagai Wakil Menteri ESDM. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) itu akan menduduki posisi yang baru dibentuk Presiden tersebut.
Menurut Dito, sektor ESDM setidaknya membutuhkan pejabat karir yang sudah memahami secara mendalam dan bukan akademisi seperti Widjajono.
Ia meragukan, Widjajono mampu mempercepat penyelesaian sejumlah persoalan di sektor migas. Dicontohkan, persoalan yang membutuhkan keputusan segera, seperti pengendalian BBM subsidi dan peningkatan produksi minyak mentah.
"Saya kurang yakin Pak Widjajono bisa mengatasi persoalan di ESDM dengan segera," kata Dito. Namun, menurut pengamat energi, Pri Agung Rakhmanto, penunjukan Widjajono Partowidagdo sudah tepat.
Ia berharap, dengan penguasaan dan wawasan energi makronya, Widjajono bisa melakukan terobosan untuk mempercepat berbagai program di sektor ESDM yang kini masih terasa lambat.
"Hanya memang pembentukan Wakil Menteri ESDM ini mesti dibarengi dengan kewenangan memutuskan hal-hal tertentu, sehingga mempercepat eksekusi program," katanya.
Sementara, Anggota Komisi VII DPR, Bobby Rizaldi, mengatakan, Widjajono mesti diberi kesempatan membuktikan kinerjanya segera. "Kalau memang tidak ada gebrakan yang signifikan, maka posisi beliau harus dievaluasi," katanya.