Jumat 28 Oct 2011 09:42 WIB

Wuih! Direktur PLN Klaim Indonesia Sudah Bisa Atasi Krisis Listrik

Seorang anak sedang membaca ayat suci Al-Quran mengunakan lilin,Teluk pucung, Bekasi Utara, Jumat (30/4).
Foto: Republika
Seorang anak sedang membaca ayat suci Al-Quran mengunakan lilin,Teluk pucung, Bekasi Utara, Jumat (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Direktur Operasi PT PLN Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan menegaskan krisis energi listrik tanah air saat ini telah diatasi dengan berbagai upaya pembangunan dan penambahan pembangkit di berbagai wilayah.

Namun pada sisi jaringan, mulai dari transmisi, jaringan menengah dan sisi jaringan rendah terkadang mengalami kendala atau problem 'supply' arus energi.

"Sehingga tidak menutup kemungkinan kelancaran distribusi menjadi terhambat, kata Harry di Pekanbaru, Jumat.

Saat ini fokus program penambahan daya atau energi 'strum' yang paling penting menurut Harry adalah hilirnya, karena segala kendala sangat dimungkinkan terjadi pada sisi hilir.

Semuanya ini kata Harry, bermuara pada pembangkitan, kalau tidak ada pembangkit atau sumber energi baru, maka dikuatirkan berbagai upaya menangkal krisis listrik di tanah air hanya bertahan sesaat.

Setelah hilir, Harry mengkuatirkan munculnya problem bari pada sisi hulu kelistrikan yang salah satunya yakni minimnya investasi di sektor kelistrikan yang menyangkut pembangunan pembangkit, distribusi, dan jaringan transmisi.

Data PT PLN menyebutkan, saat ini sekitar 70 persen pembangkit milik Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu adalah menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Kondisi itu yang dikabarkan menjadi memicu mahalnya biaya produksi listrik tanah air.

Untuk mengatasinya, manajemen PT PLN berupaya meminimalisir pembangkit berbahan bakar minyak atau mengantinya dengan yang berbahan bakar batu bara karena dirasa lebih hemat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement