REPUBLIKA.CO.ID, Putra Qadafi, Saif al-Islam, mengatakan dirinya tidak bersalah atas kejahatan pelanggaran kemanusiaan di Libya. Pria 39 tahun itu tidak pernah terlihat di muka umum sejak akhir Agustus lalu.
Jaksa Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), Luis Moreno-Ocampo mengatakan, percakapan dengan Saif dilakukan dengan menggunakan perantara. "Beberapa orang yang terhubung dengannya (Saif) dekat dengan orang-orang yang terhubung dengan kami," ujarnya. Ia mengatakan, pihaknya percaya dengan informasi yang disampaikan perantara tersebut.
"Ia (perantara) mengatakan Saif tidak bersalah dan akan membuktikannya. Ia siap dengan konsekuensinya setelah itu," ujar Moreno-Ocampo. Ia sebelumnya mengungkapkan kekhawatirannya jika Saif akan memutuskan untuk menolak menyerahkan diri pada ICC dan mencoba melarikan diri ke negara yang memberikan suaka baginya, dengan bantuan tentara bayaran.
Sementara itu, ICC membantah pihaknya tengah mengatur kesepakatan dengan Saif, dan menegaskan bahwa tujuan pembicaraan tersebut adalah untuk memastikan perintah penangkapan benar-benar dilaksanakan.