Jumat 11 Nov 2011 08:05 WIB

Bertemu di Hawai, Obama-Medvedev Bahas Rudal dan Iran

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev (kanan), bersama PM Italia Silvio Berlusconi pada KTT G20 di London.
Foto: AP
Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev (kanan), bersama PM Italia Silvio Berlusconi pada KTT G20 di London.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden AS Barack Obama akan membahas pertahanan rudal di sela-sela KTT Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Honolulu 11-13 November, kata pembantu presiden Rusia, Kamis.

"Kedua presiden akan mempertimbangkan secara rinci masalah kerja sama strategis, termasuk pelaksanaan perjanjian pengurangan senjata baru dan pertahanan rudal," kata Sergei Prikhodko.

Dia menambahkan bahwa Rusia ingin pembicaraan mengenai pertahanan rudal akan difokuskan pada komitmen yang mengikat secara hukum, bahwa perisai rudal Eropa NATO tidak akan diarahkan kepada Rusia.

NATO telah mengatakan siap untuk menawarkan jaminan tertulis kepada Moskow, namun sejauh ini menolak untuk memberikan komitmen yang mengikat secara hukum seperti yang dituntut oleh Moskow.

Rusia dan NATO sepakat untuk bekerja sama mengenai apa yang disebut sistem sistem pertahanan rudal Eropa pada KTT Lisabon pada November 2010. NATO menegaskan harus ada dua sistem independen mengenai pertukaran informasi, sementara Rusia menyepati sistem bersama dengan inter-operabilitas skala penuh.

NATO mengatakan mereka membutuhkan perisai, yang akan digelar di Mediterania, Polandia, Rumania dan Turki, untuk melawan ancaman serangan rudal dari "negara-negara nakal" seperti Iran.

Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya menegaskan, bahwa Rusia masih menginginkan jaminan hukum bahwa pihaknya tidak menjadi target perisai peluru kendali Amerika Serikat, meskipun diundang untuk mengamati peluncuran uji pencegat di Eropa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement