Senin 21 Nov 2011 21:02 WIB

Kok Bisa Ya, Dokumen Kunjungan Obama ke Australia Ditemukan di Selokan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pejabat Australia, Ahad (20/11), sedang bekerja keras untuk melacak bagaimana surat-surat penting yang berisi perincian rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama baru-baru ini ke Australia bisa ditemukan di selokan.

Booklet setebal 125 halaman tersebut, yang diklasifikasikan "In Confidence" (Rahasia) dan berisi nomor telefon serta perincian kontak personel senior dari Australia dan AS, ditemukan di dekat gedung parlemen pada Kamis (17/11) oleh seorang wartawan Fairfax.

"Kejadian tersebut saat ini sedang diselidiki," kata juru bicara Jaksa Agung Robert McClelland kepada AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin malam.

"Sejalan dengan praktek lama, Pemerintah Australia tak mengomentari masalah keamanan," ia menambahkan.

Kebanyakan panduan tersebut berisi jadwal menit-demi-menit gerakan Obama selama kunjungan 72 jamnya ke Canberra dan Darwin pekan lalu. Dokumen itu bahkan merinci pintu mana yang akan ia gunakan dan pengaturan kursi di dalam rombongannya.

Dokumen tersebut juga menetapkan penugasan pasti perincian personel dinas keamanannya dan pengaturan iring-iringan kendaraan, termasuk ambulans Obama, tim kontra-serangan, komunikasi dan intelijen, kata wartawan Fairfax Dylan Welch.

Sampul buku kecil itu menyatakan keterangan tersebut "tak boleh dikomunikasikan baik secara langsung ataupun tidak dengan siapa pun yang tak berwenang menerimanya", kata Welch, dan dokumen itu mencakup perincian kontak bagi sejumlah tokoh.

Dokumen tersebut juga menyebutkan seorang anggota yang telah lama bertugas bagi perlindungan Obama.

Welch menyatakan ia telah menemukan booklet itu di satu selokan sekitar 100 meter dari Gedung Parlemen pada Kamis pagi.

Selama kunjungannya ke Australia, Obama berpidato dalam pertemuan bersama dengan anggota parlemen di negeri tersebut Kamis pagi, sebelum bertolak menuju Darwin untuk bertemu dengan tentara.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement