REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terdakwa kasus penggelapan dan pencucian uang, Inong Malinda Dee, masih rentan terhadap penyakitnya, misalnya darah tinggi maupun bekas operasi radang payudara. Meski sama-sama di Rutan Pondok Bambu, namun kuasa hukum Malinda Dee mengatakan tempat tahanan Malinda Dee masih biasa saja. Ruangannya tidak mewah seperti Arthalyta Suryani yang sempat kepergok memiliki fasilitas mewah di ruang tahanannya.
"Tahanannya Ibu (Malinda) masih biasa saja, tidak ada pendingin ruang, tidak mewah kayak Ayin (sebutan Arthalyta Suryani)," kata kuasa hukum Malinda Dee, Batara Simbolon, yang dihubungi Republika, Senin (28/11).
Batara menjelaskan tahanan Malinda Dee di Rutan Pondok Bambu seperti tempat tahanan umumnya. Meski, ia tidak membantah bahwa Malinda membutuhkan ruangan khusus seperti ruangan yang suhu ruangannya tidak lebih dari 20 derajat celcius karena akan menyebabkan iritasi pada bekas operasi di payudaranya.
Namun, ia mengatakan suasana di Rutan Pondok Bambu dan PN Jaksel berbeda. Di Rutan Pondok Bambu, kondisi Malinda masih dapat tenang dan santai serta tidak berdesak-desakan dikejar para wartawan seperti yang terjadi di PN Jaksel. Makanya, ia mengajukan ruangan tunggu khusus yang berpendingin ruangan di PN Jaksel.
Rencananya ia akan mengajukan ke pihak Rutan Pondok Bambu atau Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk meminta tahanan khusus bagi Malinda Dee. Pasalnya, kondisi kesehatan Malinda akan mempercepat sidangnya di PN Jaksel.
"Saya tidak tahu apakah sudah iritasi pada bekas operasi Ibu (Malinda). Tapi, akan lebih baik kalau kondisinya sehat dan tetap dapat melanjutkan sidang. Tapi, saya akui tidak ada tahanan yang representatif untuk terdakwa yang memiliki penyakit," ujarnya.